Sebelas Proyek Riset RI Dapat Dana Rp 100 Miliar

11 Januari 2018 14:03 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:12 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sri Mulyani di Perpustakaan Nasional RI. (Foto: Nicha Muslimawati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Sri Mulyani di Perpustakaan Nasional RI. (Foto: Nicha Muslimawati/kumparan)
ADVERTISEMENT
Dana Ilmu Pengetahuan Indonesia (DIPI) bersama Newton Fund mengumumkan sebelas (11) proyek kolaborasi riset antara peneliti Indonesia dan Inggris terpilih sebagai proyek riset terbaik. Kesebelas proyek riset tersebut mendapatkan dana 5,5 juta poundsterling atau hampir Rp 100 miliar (kurs Rp 18.081) untuk dua hingga tiga tahun ke depan.
ADVERTISEMENT
Kesebelas proyek riset tersebut terpilih dari sekitar 50 proposal riset yang masuk dan telah diseleksi bersama oleh para peneliti Indonesia, Inggris, dan internasional lainnya. Adapun dana itu merupakan dan hibah dari DIPI yang didukung oleh Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) di bawah Kementerian Keuangan (Kemenkeu) bersama dengan Newton Fund.
"Mereka terpilih berdasarkan keunggulan dan kebaruannya. Dengan memilih untuk mendanai penelitian dasar yang berpotensi menghasilkan pengetahuan baru, DIPI juga berkontribusi dalam mendukung komunitas sains di Indonesia agar dapat berkontribusi di ranah global bersama komunitas internasional lainnya," ujar Direktur Eksekutif DIPI Teguh Rahardjo di Perpustakaan Nasional, Jakarta, Kamis (11/1).
Ilustrasi penelitian. (Foto: Pixabay)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi penelitian. (Foto: Pixabay)
Sementara itu, Duta Besar Inggris untuk Indonesia, ASEAN, dan Timor Leste Moazzam Malik mengatakan, pemerintah Inggris melalui Newton Fund mendukung dan mengapresiasi DIPI dalam menciptakan budaya ilmiah unggul di Indonesia.
ADVERTISEMENT
"Kami berharap, 11 proyek penelitian kolaborasi ini dapat menjadi contoh bagaimana penelitian dasar dapat mendukung pembangunan di Indonesia," kata Moazzam.
Salah satu proyek yang paling unik adalah menggunakan astronomi sebagai alat untuk membangun kapasitas di bidang sains, rekayasa teknik, dan matematika bagi guru dan pelajar SMA di sekitar lokasi observatorium Kupang, Nusa Tenggara Timur. Peneliti Institut Teknologi Bandung bersama dengan peneliti University of Manchester akan melaksanakan pelatihan dan pengenalan astronomi dasar bersama para guru dan pelajar dengan harapan untuk memicu minat terhadap pendidikan di bindang sains yang lebih tinggi.
Sejumlah proyek lainnya, merupakan penelitian mengenai malaria, demam berdarah, hepatitis B, serta arbovirus. Terdapat juga proyek mengenai hubungan antara tuberculosis dan diabetes. Ada pula tiga proyek lainnya akan membedah masalah gambut, mangrove, dan kebakaran hutan.
ADVERTISEMENT