Sebelum Dicopot Erick Thohir, Zulkifli Zaini Sempat Diancam Adik Nazaruddin

6 Desember 2021 12:30 WIB
·
waktu baca 4 menit
Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini menjajal gerobak listrik untuk UMK di Denpasar, Bali. Foto: Dok PLN
zoom-in-whitePerbesar
Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini menjajal gerobak listrik untuk UMK di Denpasar, Bali. Foto: Dok PLN
ADVERTISEMENT
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PLN tahun 2021 memutuskan mengangkat dan menetapkan Darmawan Prasodjo sebagai Direktur Utama PLN, menggantikan Zulkifli Zaini. Surat Keputusan RUPS disampaikan oleh Menteri BUMN Erick Thohir di Kantor Pusat PT PLN (Persero) di Jakarta dan berlaku sejak 6 Desember 2021.
ADVERTISEMENT
Sebelum diberhentikan, belum lama ini Zulkifli Zaini sempat diancam oleh Anggota Komisi VII DPR RI yang juga adik dari Nazaruddin, Muhammad Nasir. Nasir mendesak agar Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini diganti saja. Penyebabnya, PLN menolak membeli batu bara dengan harga mahal, mengikuti harga global.
Hal itu terjadi dalam rapat Komisi VII DPR RI dengan Dirjen Minerba pada Senin (15/11).
"Hari ini batu bara itu primadona, kalau Bapak enggak mau bersaing, ya enggak akan dapat. Saya usul pimpinan, nanti sampaikan ke menteri, dirut dan wadirut (PLN) diganti. Cari yang pandai dagang," kata Nasir dalam rapat dengan PLN dan Dirjen Minerba di DPR RI, Senin (15/11) lalu.
Harga batu bara tengah meroket. Pada 15 November 2021 lalu berada di level USD 153 per ton. Namun, berdasarkan aturan Menteri ESDM tahun 2018, PLN bisa membeli harga batu bara maksimal USD 70 per ton melalui skema domestic market obligation (DMO).
Anggota DPR Komisi VII, Muhammad Nasir. Foto: Youtube/@DPR RI
Zulkifli Zaini menolak membeli batu bara dengan harga mahal karena bakal berdampak ke tarif listrik dan keuangan negara. Pemerintah sejak 2018 telah menetapkan patokan harga batu bara untuk kelistrikan maksimal USD 70 per ton. Kebijakan ini diberlakukan untuk menjaga tarif listrik tidak naik ketika harga batu bara dunia melambung di atas USD 70 per ton.
ADVERTISEMENT

Prestasi Zulkifli Zaini di PLN

Zulkifli diangkat menjadi Dirut PLN pada Desember 2019 silam. Ia menduduki posisi itu selama 2 tahun. Erick mengatakan, selama menjabat menjadi Dirut PLN, Zulkifli telah melayani masyarakat dengan tulus dan ikhlas. Dalam mengelola PLN, Erick menilai Zulkifli memahami komitmen untuk meringankan beban masyarakat miskin dan tidak mampu saat pandemi COVID-19.
Dia menyebutkan sejumlah prestasi yang dicapai Zulkifli. Pertama, dalam kurun dua tahun, PLN telah memperbaiki kinerja keuangan dan berhasil membukukan pendapatan usaha sebesar Rp 345,4 triliun dan mencapai laba bersih Rp 5,99 Triliun pada tahun 2020. Laba ini naik 39,3 persen dibandingkan pada tahun 2019.
"Lalu secara perlahan, dalam kepemimpinan Pak Zul, PLN berhasil menurunkan jumlah rasio utang menjadi senilai Rp 452,4 Triliun serta secara paralel, mendorong potensi nilai saving atas biaya sebesar Rp 25,90 trilliun dengan melakukan renegosiasi jadwal Commercial Operation Date (COD) atas 14 IPP," ujarnya dalam Serah Terima Direktur Utama PLN, Senin (6/12).
Direktur Utama PT PLN (Persero), Zulkifli Zaini (tengah) memberikan pers di Kementerisn BUMN, Jakarta, Senin (23/12). Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan
Erick menilai, semua pencapaian tersebut adalah hasil akumulatif dari transformasi PLN dengan fokus pada peningkatan pendapatan, penurunan biaya pokok penyediaan, dan peningkatan layanan.
ADVERTISEMENT
Tidak sampai di situ, Erick menyebut selama kepemimpinan Zulkifli, usaha transformatif dilakukan secara paralel sebagai salah satu garda dalam Program Pemulihan Ekonomi Nasional selama pandemi COVID-19.
"Kontribusi PLN melalui Diskon Listrik dengan target penerima 31,4 juta rumah tangga di tahun 2020 dan 32,6 juta rumah tangga di tahun 2021, telah membantu menjaga kestabilan ekonomi dan sosial di masyarakat," lanjut dia.
Selain hal di atas, Erick menambahkan beberapa pencapaian positif Zulkifli selama dia mengemban amanah sebagai Direktur Utama PLN.
"Tercatat juga beberapa pencapaian positif yang saya ingat seperti penambahan jenis pendapatan baru PLN sebesar Rp 4,1 triliun melalui intensifikasi dan ekstensifikasi, kolaborasi dengan swasta dan BUMN lain dalam penggunaan kompor listrik/induksi di 1 juta rumah," jelasnya.
Menteri BUMN Erick Thohir. Foto: Dok. Kementerian BUMN
Kemudian, lanjut Erick, PLN pun berhasil menyediakan biomassa dan pengembangan industri biomassa untuk co-firing di 52 lokasi Pembangkit Listrik Tenaga Uap. Terakhir PLN berhasil menandatangani Nota Kesepahaman dengan Asian Development Bank untuk merealisasikan target energi bersih di Indonesia melalui Energy Transition Mechanism di Glasgow.
ADVERTISEMENT
"Selama itu pula, transformasi yang dijalankan di PLN telah juga berpedoman pada AKHLAK sebagai budaya baru dan nilai inti perusahaan BUMN sehingga setiap perubahan yang dijalankan sesuai dengan kode etik dan kode perilaku bahwa hati menjadi pedoman dalam kita bekerja," tutur Erick.
"Meski apa yang sudah dilakukan Bapak Zulkifli Zaini merupakan bagian utama tanggung jawab, pada kesempatan ini, saya menghaturkan terima kasih sebesar-besarnya atas komitmen yang sudah diberikan selama ini. Saya yakin rekam jejak terbaik yang ditorehkan menjadi legacy dan pondasi untuk pemimpin berikutnya," lanjut dia.