Sebelumnya Rugi, Wijaya Karya (WIKA) Targetkan Raup Laba di 2025

27 November 2023 15:31 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Logo perusahaan konstruksi milik negara Wijaya Karya (Wika). Foto: AP Photo/Dita Alangkara
zoom-in-whitePerbesar
Logo perusahaan konstruksi milik negara Wijaya Karya (Wika). Foto: AP Photo/Dita Alangkara
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) menargetkan perseroan akan membalikkan kinerja rugi menjadi laba di tahun 2025. Metode restrukturisasi utang yang saat ini dijalankan melalui penyehatan keuangan.
ADVERTISEMENT
Corporate Secretary Wijaya Karya, Mahendra Vijaya, mengatakan target laba terus didorong melalui penyehatan keuangan. Kinerja keuangan WIKA yang bakal positif diharapkan dapat tercapai pada periode 2025-2026.
“Kondisi tersebut mudah-mudahan segera bisa dikembalikan dalam waktu tidak terlalu panjang, kira-kira mudahan bisa di tahun 2025-2026 WIKA sudah bisa kembali membukukan kondisi yang baik,” kata Corporate Secretary Wijaya Karya, Mahendra Vijaya dalam konferensi pers Public Expose 2023, Senin (27/11).
Wijaya Karya sebelumnya mengurangi jumlah pegawai induk dalam menurunkan biaya operasional perseroan sebagai salah satu langkah metode restrukturisasi. Strategi Wijaya Karya dalam memperbaiki likuiditas adalah perusahaan fokus mengambil proyek dengan mekanisme pembayaran melalui progress payment.
“Dengan kontrak seperti itu perusahaan bisa melakukan capital recycle dengan membutuhkan modal kerja minimal. Kita selalu melakukan selection lebih baik untuk mendapatkan proyek yang memiliki financial proses baik,” lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Wijaya Karya Adityo Kusumo menyebut upaya perseroan membayar utang yakni dengan transformasi bisnis untuk memastikan perusahaan berkesinambungan ke depan dan tidak terjebak di kondisi utang.
“Kedua kita melakukan negosiasi dengan target untuk tetap mendapatkan keuntungan dari perbankan, karena sesuai model bisnis perusahaan konstruksi tergantung dengan perbankan,” tutur Adityo.
Aditiyo mencontohkan, dengan proyek pemerintah jangka panjang seperti IKN Nusantara, perusahaan berusaha mencicil utang-utang. Total utang perbankan Wijaya Karya untuk restrukturisasi mencapai sekitar Rp 19 triliun.
“Strategi tahun 2024, kita fokus kepada proyek-proyek sumber pemerintah dan segmen BUMN serta swasta dengan catatan proyek tersebut memiliki potensi profitabilitas yang baik,” imbuh Aditiyo.