Sebut Istana Ibu Kota Baru Bebas Arsitektur Kolonial, Ini Maksud Nyoman Nuarta

5 Januari 2022 19:27 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Desain istana kepresidenan di ibu kota baru karya Nyoman Nuarta, yang sudah disetujui Presiden Jokowi Foto: Dok. Nyoman Nuarta
zoom-in-whitePerbesar
Desain istana kepresidenan di ibu kota baru karya Nyoman Nuarta, yang sudah disetujui Presiden Jokowi Foto: Dok. Nyoman Nuarta
ADVERTISEMENT
Seniman patung Nyoman Nuarta buka suara terkait desain Istana Negara di ibu kota baru. Hasil karya Nyoman tersebut baru saja disetujui oleh Presiden Jokowi.
ADVERTISEMENT
Ini sebelumnya diungkapkan Nyoman dalam akun instagram pribadinya sembari merilis beberapa foto desain Istana Presiden.
Dalam deskripsinya di instagram, Nyoman menyinggung soal desain istana yang tak memuat arsitektur kolonial. Pernyataan ini kemudian menimbulkan pertanyaan dari warganet.
Desain istana kepresidenan di ibu kota baru karya Nyoman Nuarta, yang sudah disetujui Presiden Jokowi. Foto: Dok. Nyoman Nuarta
Sejumlah akun berkomentar bahwa selama masih menggunakan struktur beton, hingga rangka baja, itu artinya masih mengaplikasikan arsitektur yang merupakan hasil rancang bangun warisan kolonial.
Kepada kumparan, Nyoman kemudian menjelaskan apa yang dia maksud soal hal tersebut. Nyoman kemudian menyebut Istana Bogor dan Istana Merdeka sebagai dua bangunan warisan kolonial Belanda.
"Istana Merdeka dan Istana Bogor adalah warisan kolonial Belanda. Dibangun untuk Gubernur Jenderal Belanda, atau penjajah Belanda, yang kita manfaatkan menjadi istana," ujar Nyoman kepada kumparan, Rabu (5/1).
Desain istana kepresidenan di ibu kota baru karya Nyoman Nuarta, yang sudah disetujui Presiden Jokowi Foto: Dok. Nyoman Nuarta
Nyoman menilai, semua istana yang ada tersebut tidak memadai lagi dari segi kebutuhan pemerintahan saat ini. Dia ingin menghadirkan desain yang betul-betul karya anak bangsa.
ADVERTISEMENT
"Saya tidak ingin warisan kolonial itu ada dalam desain saya. Saya ingin menegakkan kembali identitas bangsa yang sudah mulai memudar," ujar Nyoman.
"Barangkali desain istana ini kurang bagus, tapi orisinil karya anak bangsa. Lebih baik begitu daripada bagus hasil jiplakan," sambung seniman yang juga mendesain patung Garuda Wisnu Kencana di Bali tersebut.