Sederet Keuntungan GoTo Usai TikTok Pegang 75 Persen Saham Tokopedia

11 Desember 2023 14:17 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Perusahaan E-commerce anggota idEA, Tokopedia. Foto: Jofie Yordan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Perusahaan E-commerce anggota idEA, Tokopedia. Foto: Jofie Yordan/kumparan
ADVERTISEMENT
PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) mengumumkan TikTok akan memegang 75,01 persen saham Tokopedia. Emiten teknologi tersebut akan menggenggam sisa 24,99 persen saham Tokopedia.
ADVERTISEMENT
Transaksi tersebut dapat menguntungkan GoTo dari berbagai sisi. Manajemen GoTo telah melakukan analisis komprehensif dan memperoleh persetujuan secara bulat untuk transaksi ini dari Dewan Komisaris dan Direksi GoTo.
“Fitur layanan belanja dalam aplikasi TikTok di Indonesia akan dioperasikan dan dikelola oleh PT Tokopedia. Situs web dan aplikasi Tokopedia akan beroperasi seperti biasa,” kata Hubungan Investor Grup GoTo dalam keterbukaan informasi BEI, Senin (11/12).

Berikut sederet faktor yang menguntungkan GoTo usai TikTok akuisisi 75 persen saham Tokopedia:

1. Kepemilikan non-dilutif pada entitas e-commerce hasil kombinasi Tokopedia dan TikTok

GoTo akan mempertahankan kepemilikan sebesar 24,99 persen yang tidak akan terdilusi lebih lanjut di PT Tokopedia. Dengan bekerja bersama, Tokopedia dan TikTok Shop akan membangun bisnis e-commerce tersebut menjadi yang terdepan di Indonesia.
Skala bisnis global TikTok menjadi kunci mendukung upaya ini, di tengah dinamika kompetisi, seiring langkah Tokopedia untuk kembali memprioritaskan pertumbuhan, sebagaimana telah dijelaskan GoTo pada paparan kinerja kuartal yang lalu.
ADVERTISEMENT

2. Sumber pendapatan yang pasti, akan terus bertumbuh, dan berkelanjutan

Selain tidak perlu lagi menyediakan pendanaan untuk bisnis Tokopedia, GoTo juga akan menerima arus pendapatan yang terus-menerus dari Tokopedia. Pendapatan ini akan kemudian berkontribusi langsung kepada EBITDA GoTo.
Dengan demikian, GoTo akan terus mendapatkan manfaat dari tingginya tingkat pertumbuhan sektor e-commerce Indonesia, seraya GoTo memfokuskan sumber daya dan modal yang dimilikinya kepada bisnis On-Demand Service, yang berada pada jalur yang tepat untuk mencapai EBITDA yang disesuaikan positif pada kuartal keempat tahun 2023, serta bisnis Financial Technology.

3. Ikut serta memanfaatkan momentum live commerce

Salah satu pertimbangan penting kemitraan strategis ini adalah pesatnya perkembangan live commerce. Fenomena tersebut juga terlihat di Indonesia, pasar terbesar kedua TikTok, dengan penetrasi sosial media yang tinggi.
Memiliki platform yang berinteraksi dengan para pengguna tersebut, termasuk pengguna usia muda serta konsumen yang baru menggunakan e-commerce ini, merupakan hal yang penting. Sehingga, kesepakatan ini berarti Tokopedia akan langsung memiliki unsur media sosial tanpa biaya dan tanpa risiko pelaksanaan (execution risk).
ADVERTISEMENT

4. Saling melengkapi untuk menjangkau basis pengguna yang lebih besar

Kolaborasi ini akan bersifat saling melengkapi, mengingat Tokopedia dan TikTok memiliki basis pengguna yang tidak terlalu beririsan. TikTok menjawab kebutuhan pengguna secara luas dan mendorong perilaku belanja impulsif melalui konten yang menarik yang dibuat oleh para influencer pada kategori fesyen dan kecantikan.
Sementara itu, Tokopedia menarik konsumen menengah ke atas dengan niat belanja melalui penawaran kategori produk yang sangat beragam dan tingkat transaksi yang konsisten.
Sekitar 125 juta pengguna aktif bulanan (MAU) TikTok di Indonesia merupakan target konsumen yang sangat berharga bagi Tokopedia dan GoTo agar dapat memanfaatkan berbagai produk dan layanannya.
Akhirnya, mereka akan juga memberi manfaat bagi para pedagang, seiring bergabungnya para pedagang tersebut ke dalam ekosistem e-commerce yang lengkap dan melayani segmen konsumen yang luas.
ADVERTISEMENT

5. Peluang besar untuk berkolaborasi

GoTo akan mendapatkan manfaat dari kemitraan strategis yang sudah berjalan dengan Tokopedia setelah kombinasi dengan TikTok, terutama melalui penyediaan layanan keuangan digital bersama GoTo Financial dan mitra strategisnya, Bank Jago; serta layanan pengantaran melalui Gojek kepada basis konsumen yang lebih besar.
“Kami melihat peluang untuk unit bisnis layanan keuangan digital setelah kombinasi ini termasuk layanan pembayaran GoPay, produk pinjaman GoPayLater dan Bank Jago untuk layanan perbankan. GoTo dan TikTok juga mendiskusikan peluang kolaborasi lainnya,” ujar Hubungan Investor Grup GoTo.