Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
PT Nusantara Sejahtera Raya Tbk atau perusahaan bioskop Cinema XXI akan melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO ).
ADVERTISEMENT
PT Mandiri Sekuritas selaku penjamin pelaksana emisi efek mengatakan, Cinema XXI menawarkan sebanyak 8,33 miliar saham baru. Masa penawaran awal akan berlangsung pada 10-14 Juli 2023.
“Jumlah saham yang ditawarkan sebanyak-banyaknya 8,33 miliar saham baru, atau sebesar-besarnya 10 persen dari modal ditempatkan dan disetor Perseroan setelah penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO),” ujar Direktur Capital Market Mandiri Sekuritas, Silva Halim, pada konferensi pers di Plaza Senayan, Jakarta, Jumat (7/7).
Silva memaparkan kisaran harga masing-masing antara Rp 270 hingga Rp 288 per lembar saham. “Rencana penggunaan dana pengembangan dan ekspansi usaha, pelunasan sebagian utang bank, dan modal kerja,” jelasnya.
Lebih merinci, 65 persen dana hasil IPO akan digunakan untuk pendanaan belanja modal pengembangan jejaring bioskop di Indonesia, yang akan dilakukan melalui pembangunan bioskop baru. Sementara 15 persen akan digunakan untuk modal kerja, dan 20 persen akan digunakan untuk pembayaran kewajiban jangka pendek perseroan.
ADVERTISEMENT
Silva menuturkan indikasi jadwal penawaran umum telah dilakukan pada 6 Juli 2023, dengan pernyataan efektif dari OJK direncanakan tanggal 25 Juli 2023. Kemudian dilanjutkan dengan masa penawaran umum pada tanggal 27 hingga 31 Juli 2023
“Distribusi saham secara elektronik akan dilakukan pada 1 Agustus 2023, dan pencatatan pada Bursa Efek Indonesia direncanakan pada tanggal 2 Agustus 2023,” ujarnya.
Selain Mandiri Sekuritas, Perseroan juga menunjuk JP Morgan Sekuritas Indonesia, UBS Sekuritas Indonesia, Indo Premier Sekuritas dan Mandiri Sekuritas sebagai penjamin emisi.
Dari sisi keuangan, Cinema XXI mencatatkan kinerja yang solid pada 2022, yakni pendapatan sebesar Rp 4,40 triliun, meningkat dari tahun sebelumnya yakni sebesar Rp 1,28 triliun di tahun 2021. Pendapatan di tahun 2022 terutama ditopang oleh penjualan tiket bioskop sebesar 61 persen, penjualan makanan dan minuman sebesar 33 persen, iklan sebesar 3% dan digital platform sebesar 3 persen.
ADVERTISEMENT
“Atas kerja keras dan komitmen seluruh keluarga besar Cinema XXI, kinerja keuangan mengalami pemulihan pendapatan yang kuat menuju level sebelum COVID-19. Pendapatan Rp 4,40 triliun tersebut setara dengan 64 persen perolehan pendapatan pada 2019 sebesar Rp 6,89 triliun, sementara Cinema XXI baru beroperasi dengan kapasitas penuh pada Mei 2022,” kata Direktur Utama PT Nusantara Sejahtera Raya Tbk, Hans Gunadi dalam sambutannya.
Cinema XXI juga mencetak laba bersih Rp 506 miliar pada 2022, dari sebelumnya rugi Rp 354 miliar pada 2021. EBITDA Cinema XXI juga menguat yakni sebesar Rp 1,44 triliun pada 2022, dari sebelumnya Rp 329 miliar pada 2021.