Segera Terintegrasi, Naik MRT, LRT dan TransJakarta Cukup Sekali Bayar

30 Juni 2020 15:47 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pengguna MRT. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pengguna MRT. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
ADVERTISEMENT
Untuk meningkatkan layanan transportasi publik terintegrasi, PT MRT Jakarta (MRTJ), PT Transportasi Jakarta (TJ), PT Jakarta Propertindo (Jakpro), dan PT Moda Integrasi Transportasi Jabodetabek sepakat bekerja sama menyelenggarakan sistem integrasi pembayaran antar moda transportasi.
ADVERTISEMENT
Kerja sama antar pihak-pihak tersebut dituangkan dalam perjanjian kerja sama Penyelenggaraan Sistem Integrasi Pembayaran Antar Moda Transportasi yang dilaksanakan pada hari ini, Selasa (30/6) di Balai Agung, Balai Kota DKI Jakarta.
Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo menyambut baik kolaborasi yang dilakukan oleh moda transportasi tersebut. Ia merasa peran efisiensi transportasi publik ini sangat strategis dalam mendorong efisiensi dan daya saing ekonomi.
“Integrasi sistem pembayaran ini hanya dapat terwujud dengan sinergi dan kolaborasi yang baik dari semua kalangan, baik itu Pemerintah Pusat maupun Pemda DKI, BUMN maupun BUMD. Semangat kolaborasi ini harus kita jaga terus,” kata Kartika melalui keterangan tertulis, Selasa (30/6).
Kartika Wirjoatmodjo. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memastikan integrasi transportasi di DKI Jakarta yang sudah dimulai ini harus terus dikembangkan. Anies mengharapkan agar proses integrasi ini mampu mewujudkan subsidi yang lebih tepat sasaran.
ADVERTISEMENT
“Hari ini merupakan awal proses integrasi tarif dan tiket. Insyaallah keduanya tuntas tahun depan, sehingga seluruh warga akan dapat menikmati layanan transportasi yang tidak saja nyaman dan mudah, tetapi juga reliable dan efisien,” ujar Anies.
“Diharapkan dengan penerapan teknologi terkini, pemerintah akan mampu mengubah subsidi barang (tiket) menjadi subsidi orang. Nantinya, hanya mereka yang memerlukan dan relevan saja, termasuk di antaranya pelajar, guru, buruh, warga senior, dan veteran, yang akan mendapatkan subsidi,” tambahnya.
Selain Kartika dan Anies, penandatangan ini juga dihadiri oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria, Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero) Didiek Hartantyo, Dirut MRTJ William P Sabandar, Dirut TransJakarta Sardjono Jhony Tjitrokusumo, Dirut JAKPRO Dwi Wahyu Daryoto, dan Direktur Utama PT Moda Integrasi Transportasi Jabodetabek Tuhiyat.
ADVERTISEMENT
Dalam perjanjian ini disepakati akan dibentuk Perusahaan Patungan di mana tiga BUMD DKI (MRTJ, TJ, dan JAKPRO) masing-masing memiliki saham sebesar 20 persen. Sedangkan PT Moda Integrasi Transportasi Jabodetabek (sebuah JV antara PT Kereta Api Indonesia dan PT MRT Jakarta) memiliki saham sebesar 40 persen. Perusahaan Patungan akan menunjuk konsultan untuk melakukan studi terkait sistem integrasi pembayaran antar moda yang paling tepat bagi Jabodetabek.
Selanjutnya, Perusahaan Patungan juga akan melakukan beauty contest untuk memilih Strategic Partner, yang akan bekerjasama dengan Perusahaan Patungan dalam mewujudkan integrasi pembayaran antar moda transportasi. Nantinya integrasi ini akan menggunakan metode electronic fare collection (EFC).