Sejarah Depo Pertamina Plumpang: Beroperasi 1974, Pernah Terbakar Juga di 2009

4 Maret 2023 7:18 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Terminal BBM Plumpang. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Terminal BBM Plumpang. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
Depo BBM Pertamina Plumpang di Jakarta Utara, terbakar pada Jumat (3/3) sekitar pukul 20.10 WIB. Pada sekitar pukul 02.19 WIB atau setelah enam jam, api baru berhasil dipadamkan.
ADVERTISEMENT
Akibat peristiwa tersebut, data Posko Penanganan Korban Kebakaran pada pukul 24.00 WIB semalam, mengungkapkan korban meninggal 17 orang, termasuk dua anak-anak. Selain itu ada 50 korban luka-luka.

Pernah Kebakaran di 2009

Kebakaran di Depo BBM Pertamina Plumpang. Foto: Istimewa
Berdasarkan catatan kumparan, kebakaran besar yang terjadi semalam adalah yang kedua kali di Depo Pertamina Plumpang. Sebelumnya, peristiwa serupa terjadi pada Minggu, 18 Januari 2009.
Saat itu kebakaran diduga diakibatkan oleh percikan api yang muncul dari gesekan alat pengambil sampel BBM dan slot ukur. Kepala Badan Reserse Mabes Polri saat itu, Jenderal Susno Duaji, menyebut kebakaran besar itu terjadi karena faktor kelalaian manusia.
Sampel BBM biasanya diambil setiap hari pukul 05.00 WIB. Saat kejadian, sekitar pukul 18.00 WIB, tangki nomor 24 sedang menerima aliran BBM dari kapal tanker "Raising Star" yang bersandar di Pelabuhan Tanjung Priok yang berjarak sekitar 5 km dari sana.
ADVERTISEMENT

Dioperasikan Sejak 1974

Mengutip situs Pertamina, sejarah Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) atau Depo Pertamina Plumpang beroperasi sejak 1974. Pembangunannyadimulai beberapa tahun sebelumnya.
Pertama kali dibangun, depo tersebut memiliki kapasitas tangki timbun 291.889 Kiloliter. Depo Pertamina Plumpang ini merupakan terminal paling penting di Indonesia. Sebab terminal itu memasok sekitar 20 persen kebutuhan BBM di Indonesia.
Thruput BBM rata rata sebesar 16.504 Kiloliter per hari dan wilayah distribusi utamanya meliputi Jabodetabek. Wilayah distribusi paling utama mencakup Jabodetabek. Rata-rata harian BBM yang dipasok dari Depo Pertamina Plumpang mencapai 16.504 kiloliter.
Saat ini Terminal BBM Plumpang menyalurkan produk dengan varian yang sangat lengkap yaitu Premium, Bio Solar, Dex, Dexlite, Pertamax, Pertalite dan Pertamax Turbo, melalui Terminal Automation System (TAS) berkelas dunia yang biasa disebut New Gantry System ke kompartemen 249 unit mobil tangki.
ADVERTISEMENT