Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Tohir mulai merombak jajaran pejabat di perusahaan milik negara. Para calon pejabat baru dipanggil langsung ke gedung Kementerian BUMN.
ADVERTISEMENT
Belum lama ini, mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok yang dipanggil menghadap Erick. Ahok akhirnya dipastikan menjadi Komisaris Utama Pertamina.
Selain Ahok, salah satu orang yang juga menarik perhatian adalah Wakil Direktur Utama PT Freeport Indonesia Orias Petrus Moedak . Orias pada akhirnya ditunjuk Erick Tohir sebagai Direktur Utama PT Inalum (Persero)
Berikut ini sejumlah fakta mengenai Orias Petrus yang ditunjuk jadi Dirut Inalum oleh Erick Thohir seperti dikutip, Selasa (26/11).
- Orias Petrus Moedak sambangi Kementerian BUMN
Orias memang kandidat terkuat untuk menduduki jabatan Direktur Utama PT Inalum (Persero), menggantikan Budi Gunadi Sadikin yang ditarik menjadi Wakil Menteri BUMN.
ADVERTISEMENT
"Saya dipanggil ke atas. (Tujuannya) enggak tahu. Saya disuruh datang. Belum ada (kabar tentang pengangkatan dirinya jadi Dirut Inalum). Dibilang ke atas saja," kata Orias di Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (25/11).
- Erick Tohir resmi tunjuk Orias Petrus jadi Dirut Inalum
Menteri BUMN Erick Thohir resmi mengangkat Orias Petrus Moedak menjadi Direktur Utama PT Inalum (Persero), menggantikan Budi Gunadi Sadikin yang ditarik menjadi Wakil Menteri BUMN.
Pengangkatan tersebut dilakukan melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang berlangsung di Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (25/11). Surat Keputusan (SK) pengangkatannya diserahkan oleh Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo.
Usai dilantik, Orias mengaku mendapat perintah dari Erick agar mengemban amanah dengan baik dan melanjutkan capaian-capaian positif Inalum.
ADVERTISEMENT
"Jalankan amanah, apa yang sudah ada kita lanjutkan," kata Orias.
Salah satu yang perlu segera dilanjutkan adalah penyelesaian akuisisi 20 persen saham PT Vale Indonesia. "Hal-hal lain melanjutkan yang sudah ada sesuai dengan visi misi Inalum," ujarnya.
- Rekam jejak Orias Petrus
Orias sendiri mengawali karier sebagai senior auditor di Ernst&Young (EY), perusahaan jasa auditor yang masuk kategori Big Four. Setelah itu, ia tercatat keluar masuk perusahaan swasta maupun BUMN. Ia pernah di Bahana Sekurities sebagai Direktur Corporate Finance. Kemudian menjadi Managing Director Danareksa Sekuritas pada 2003-2008.
ADVERTISEMENT
Orias Petrus sempat berkarier di Singapura sebagai Investment Banking. Kemudian, dia balik ke Indonesia karena 'ditarik' oleh Direktur Utama Pelindo II saat itu, RJ Lino.
Orias yang berlatar belakang keuangan diminta membantu Lino untuk menjadi Direktur Keuangan Pelindo II (2014-2016). Di sini ia harus mengelola perusahaan pengelola pelabuhan terbesar di Indonesia itu, termasuk menghadapi berbagai protes dari serikat pekerja.
Ketika RJ Lino terpental dari posisi Dirut Pelindo II, Orias pun ikutan tergusur. Bukannya turun, ia malah dipromosikan sebagai Direktur Utama Pelindo III, sesama BUMN operator pelabuhan (2016-2017).
Ia hanya bertahan 1 tahun di sana. Karier Orias pun berpindah ke sektor industri, namun masih di BUMN. Kali ini sebagai Direktur Utama PT Bukit Asam Tbk (PTBA), BUMN pertambangan batu bara. Lagi-lagi, pria penyandang gelar Sarjana Akuntansi Universitas Padjajaran ini hanya menjabat 1 tahun dan berpindah ke induk Bukit Asam, yakni PT Inalum (Persero). Jabatannya masih sama, Direktur Keuangan Inalum.
ADVERTISEMENT
Hanya 9 bulan di Inalum, Orias tepatnya pada Desember 2018 dipercaya sebagai Wakil Direktur Utama PT Freeport Indonesia, di mana Inalum memiliki saham mayoritas di sana (51,2 persen). Belum 1 tahun, Orias akhirnya memperoleh promosi menjadi Direktur Utama Inalum, holding dari BUMN pertambangan.