Selain BUMI Resources, Ini Gurita Bisnis Baru Salim Group: Metaverse & Tol MBZ

10 Oktober 2022 10:48 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
7
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anthoni Salim Foto: wikimedia commons
zoom-in-whitePerbesar
Anthoni Salim Foto: wikimedia commons
ADVERTISEMENT
Salim Group semakin ekspansif di 2022. Gurita bisnisnya kian meluas di berbagai sektor, yang teranyar grup konglomerasi ini akan menjadi investor PT BUMI Resources Tbk (BUMI) dengan skema penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD).
ADVERTISEMENT
Salim Group siap menggelontorkan Rp 24 triliun untuk menyerap saham BUMI Resources. Adapun dalam private placement ini BUMI akan melepas sebesar 200 miliar saham biasa seri C dengan harga pelaksanaan Rp 120 per saham.
Tak hanya di sektor batu bara, kumparan mencatat tahun ini Salim Group juga telah ekspansi bisnisnya di sektor metaverse dan infrastruktur jalan tol, berikut rangkumannya:

Salim Group dan WIR Group Garap Metaverse: Nusameta

WIR Group, PT WIR Asia Tbk (WIRG) bersama Salim Group membentuk perusahaan baru atau joint venture (JV) dengan nama PT Metaverse Indonesia Makmur.
Di mana, perusahaan baru itu dibentuk melalui anak usaha WIR Group, PT Mata Nilai Republik dan perusahaan yang terafiliasi Salim Group, PT Surya Semesta Karya Persada pada 7 September 2022.
Group Chief Metaverse Officer WIR group Stephen Ng di NXC international Summit 2022 di Hotel Merusaka, Nusa Dua, Bali, Kamis (1/9/2022) Foto: Sinar Utami/kumparan
Sekretaris Perusahaan Wir Asia, Ira Yuanita mengatakan, nilai transaksi yang ditempatkan dan disetor penuh dalam JV ini sebesar Rp 10 miliar. Di mana, masing-masing bagian kepemilikan WIR Group Rp 5,1 miliar (51 persen) dan Salim Group Rp 4,9 miliar (49 persen).
ADVERTISEMENT
“Tujuan transaksi adalah mendorong kemajuan metaverse di Indonesia,” tulis Ira dalam keterbukaan informasi yang dikutip, Senin (12/9).
Adapun WIR Group telah mengenalkan proyek metaverse yang diberi nama Nusameta, yang nantinya akan menyediakan permainan, hiburan, pendidikan hingga blockchain yang menangani konektivitas masa depan, termasuk ekonomi di Indonesia.

Salim Group Akuisisi 40 Persen Saham Jalan Tol MBZ

Emiten jalan tol milik Salim Group, PT Nusantara Infrastructure Tbk, mendapat restu dari pemegang saham terkait rencana akuisisi 40 persen kepemilikan saham PT Jasamarga Jalanlayang Cikampek (JJC) atau anak usaha Jasa Marga yang mengelola ruas tol Jakarta-Cikampek Elevated Jalan Tol Layang Mohamed Bin Zayed (MBZ).
Peresmian penamaan Tol Layang Japek jadi Jalan MBZ atau Jalan Sheikh Mohamed Bin Zayed, Senin (13/4). Foto: Dok. Kementerian PUPR
Direktur Utama Nusantara Infrastructure, Ramdani Basri, mengatakan akuisisi tersebut akan dilakukan oleh entitas anak perseroan yaitu PT Marga Utama Nusantara (MUN). Dalam aksi ini perusahaan akan mengocek dana hingga Rp 4,38 triliun.
ADVERTISEMENT
“Aksi korporasi ini merupakan salah satu strategi bisnis untuk memperkuat portofolio kami di sektor jalan tol," kata Ramdani melalui keterangan tertulis, Jumat (7/10).
Tol MBZ merupakan jalan tol layang terpanjang dan menjadi jalan tol bertingkat yang pertama di Indonesia karena dibangun di atas ruas tol Jakarta-Cikampek.

Masuk Jadi Investor BUMI Resources

Berdasarkan keterangan perusahaan BUMI yang dikutip, Senin (10/10), setidaknya Salim Group akan masuk menjadi pemegang saham melalui 2 perusahaan cangkangnya di Hong Kong yakni Mach Energy Limited (MEL) dan Treasure Global Investements Limited (TGIL) dengan masing-masing kepemilikan 85 persen dan 15 persen saham yang dilepas BUMI.
Anak usaha Bumi Resources Minerals, PT Citra Palu Minerals (CPM), menemukan cadangan emas baru di Palu, Sulawesi Tengah. Foto: Dok. BRMS
“MEL dan TGIL merupakan pihak yang dikendalikan oleh Anthony Salim dan merupakan perusahaan yang tergabung dalam kelompok usaha Salim,” tulis BUMI.
ADVERTISEMENT
Adapun MEL merupakan badan hukum yang didirikan berdasarkan hukum Hong Kong. Susunan pemegang sahamnya terdiri dari PT Bakrie Capital Indonesia (Grup Bakrie) dengan kepemilikan 42,5 persen saham, Colver Wide Limited (dikendalikan Agoes Projosasmito) 15 persen saham, dan sisanya 42,5 persen saham dikendalikan oleh MEL sendiri yang berbasis di Singapura.
Kemudian, untuk TGIL juga merupakan perusahaan cangkang Salim Group yang berbasis di Hong Kong. Perusahaan ini justru hanya memiliki 2 pemegang saham yakni PT Aswana Pinashtika Investasi (dikendalikan Agoes Projosasmito) yang memiliki 16,15 persen dan dan MEL yang menggenggam saham mayoritas 83,85 persen.