Selain Cabai, Telur, dan Minyak Goreng, Kini Harga LPG Nonsubsidi Juga Naik

28 Desember 2021 7:21 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas mengisi gas di tempat pengisian milik Pertamina. Foto: Dok. Pertamina
zoom-in-whitePerbesar
Petugas mengisi gas di tempat pengisian milik Pertamina. Foto: Dok. Pertamina
ADVERTISEMENT
Harga bahan pokok seperti cabai, telur ayam, hingga minyak goreng terus mengalami lonjakan mendekati akhir tahun. Bahkan kini menyusul harga LPG nonsubsidi juga ikut naik.
ADVERTISEMENT
Harga LPG nonsubsidi mulai Sabtu (25/12) naik sebesar Rp 1.600 sampai Rp 2.600 per kg atau sebanyak 7,5 persen dari harga semula Rp 11.500 per kg.
Kendati harganya naik, masih banyak masyarakat yang belum tahu, salah satunya Hamid pedagang ayam bakar yang sepat berbincang dengan kumparan. “Saya beli LPG yang kecil, kalau beli yang besar lumayan kerasa harganya. Apalagi sekarang udah naik,” ungkap Hamid, Senin (27/12).
Adapun harga LPG subsidi 3 kg tidak mengalami kenaikan atau tetap. Pertamina mengatakan kenaikan lonjakan LPG nonsubsidi ini karena mengikuti harga Contrat Price Aramco (CPA) LPG yang terus naik sepanjang tahun 2021.
Sebelum LPG, Harga Minyak Goreng dan Telur Naik Dulu
Minyak goreng jadi komoditas yang tercatat terus melonjak sejak dua bulan yang lalu. Menurut data Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional (PIHPS), harga rata-rata minyak goreng curah saat ini mencapai Rp 18.150 per kg, sedangkan minyak goreng kemasan bermerek 1 Rp 20.050 per kg, serta minyak goreng kemasan bermerek 2 Rp 19.550 per kg.
ADVERTISEMENT
Adapun menurut temuan kumparan, minyak goreng yang beredar di pasaran kini tembus RP 20.000 per liter. Sementara minyak goreng kemasan dua liter mencapai Rp 38.000 sampai Rp 40.000.
Produk minyak goreng premium yang dijual di Pusat perbelanjaan di Kabupaten Gresik Jawa Timur. Foto: Akbar Maulana/Kumparan
Kondisi ini menyebabkan banyak pedagang makanan kesulitan, salah satunya adalah Darkam pedagang gorengan di kawasan Jakarta Selatan. Darkam mengaku harus mengirit belanja minyak goreng, yang awalnya dia beli 5 kg kini jadi 4 kg. Omzetnya pun turun sebanyak 50-70 persen.
Selain minyak goreng, telur ayam juga mengalami kenaikan. Telur ayam kini dijual dengan harga Rp 31.000 per kg, atau naik 30 persen dari harga normal yang biasa dibanderol kisaran Rp 20.000 sampai Rp 25.000 per kg. Menurut data PHIPS, harga telur ayam tercatat terus naik sejak 9 Desember 2021 lalu.
ADVERTISEMENT
Cabai Melonjak Paling Signifikan
Berdasarkan data Informasi Pangan Jakarta, harga cabai rawit merah bahkan tembus sampai Rp 125.000 per kg. Sedangkan untuk cabai merah kriting dan cabai merah besar masing-masing seharga Rp 60.000 per kg dan Rp 80.000 per kg.
Kondisi ini membuat para pedagang warung makanan kesulitan. Salah satunya adalah Bobi, pedagang masakan padang di daerah Ragunan Jakarta Selatan.
Bobi mengaku sudah satu bulan terakhir dirinya tak menggunakan cabai rawit merah dalam racikan masakannya. “Sekarang sudah enggak pakai cabai (rawit merah), ngapain mahal amat, daripada saya enggak untung,” ujar Bobi saat berbincang dengan kumparan, Senin (27/12).
Menurut catatan kumparan, cabai memang menjadi komoditi yang lonjakannya paling signifikan. Dalam selang waktu satu bulan saja, harga cabai melonjak 100 persen, atau dua kali lipat dari harga normalnya.
ADVERTISEMENT