Selain dari Kamboja, Jokowi Buka Peluang Impor Beras Bangladesh hingga China

11 September 2023 12:33 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Jokowi memberikan bantuan sosial kepada keluarga penerima manfaat di Gudang Bulog Kelapa Gading, Jakarta, Senin (11/9/2023). Foto: Nadia Riso/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Jokowi memberikan bantuan sosial kepada keluarga penerima manfaat di Gudang Bulog Kelapa Gading, Jakarta, Senin (11/9/2023). Foto: Nadia Riso/kumparan
ADVERTISEMENT
Presiden Joko Widodo (Jokowi) membuka peluang kembali impor beras. Ia mengungkapkan 250 ribu ton beras yang akan didatangkan dari Kamboja saat ini sedang proses.
ADVERTISEMENT
“Paling lama Pak Dirut Bulog menyampaikan paling lambat November dalam perjalanan. masa datang ngomong langsung sudah sampai gudang,” kata Jokowi di gudang Bulog Dramaga, Bogor, Senin (11/9).
Keinginan impor beras dari Kamboja sudah disampaikan Jokowi menerima Perdana Menteri Kamboja Hun Manet di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (4/9).
Selain Kamboja, Jokowi juga sedang berbicara dengan Bangladesh hingga China terkait upaya Indonesia mengimpor beras.
“Saya sudah bicara dengan Perdana Menteri Hun Manet (Kamboja), dengan Presiden Bangladesh yang punya stok, dengan Perdana Menteri Modi (India), dengan RRT juga,” ungkap Jokowi.
Jokowi menjelaskan upaya impor beras tersebut untuk menambah pasokan di tengah ada ancaman El Nino yang dikhawatirkan membuat harga naik. Saat ini, pasokan beras di gudang Bulog mencapai 1,6 juta ton.
ADVERTISEMENT
“Saya sudah berbicara dengan banyak (negara) tapi kan belum putus. Sehingga saya ini berbicara dengan kepala negara, kepala pemerintahan, kemudian ditindaklanjuti negosiasinya oleh Bulog. Kalau barangnya ada, kita antar presiden,” ujar Jokowi.
“Dengan perdana menteri sudah oke tapi harganya enggak sambung ya kan enggak ketemu. Ini apa pun tetap Bulog masalah harga tetap menjadi salah satu dalam negosiasi transaksi itu jadi atau nggak jadi,” tambahnya.