Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
ADVERTISEMENT
Salah satu perusahaan tembakau asal Kota Malang, PT Indonesian Tobacco Tbk, berencana untuk memperluas pasar ekspor. Dalam waktu dekat, perusahaan pemegang merek rokok linting Kuda Terbang dan Butterfly ini akan mengekspor 8 hingga 10 ton rokok klinting ke India.
ADVERTISEMENT
“Saya rasa sekitar September - Oktober saya udah ada satu kesepakatan dan akhir tahun kita sudah bisa mulai mengirim barang ke sana (India),” ungkap Direktur Utama Indonesian Tobacco, Djonny Saksono, usai jumpa pers di Thamrin Nine, Jakarta Pusat, Selasa (28/5).
Menurut perhitungannya pada ekspor perdana ke negara Bollywood tersebut, perusahaan mampu meraup hingga USD 15 ribu atau sekitar Rp 214 juta (kurs Rp 14.300). Adapun kesepakatan dengan India akan mendongkrak pasar ekspor dari 2 - 3 persen saat ini menjadi sekitar 30 persen.
Djonny optimistis pangsa pasar rokok linting di India akan terus tumbuh. Alasannya jumlah penduduk India sekitar 1,5 miliar merupakan pasar yang cukup besar dan sangat potensial. Dia memperkirakan ekspor ke India bisa mencapai 50 - 100 ton per tahun.
ADVERTISEMENT
Selain India, perusahaan saat ini juga tengah menjajaki pasar tembakau di China.
“Ada rencana ekapansi ke China dan hal-hal inilah menyiapkan bahan baku karena bahan baku dan rokok. Itu perlu (persiapkan) bahan baku. Sebab panen hanya sekali setahun. Dan minimal pesan satu tahun sebelum digunakan,” ucapnya.
Secara umum kontribusi pasar ekspor dari total penjualan sekitar 3 - 5 persen. Sementara mayoritas atau 97 persen merupakan kontribusi dari pangsa pasar domestik. Adapun beberapa wilayah menjadi pangsa pasar domestik seperti Jawa Timur, Jawa Tengah, Jambi, NTT, Papua serta beberapa daerah di Kalimantan Tengah dan Sulawesi.