Selama Ini Impor dari China, Pemerintah Ingin BUMN INKA Bisa Bikin Kereta Cepat

15 Agustus 2024 17:49 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kereta cepat Whoosh Foto: Dok. PT KCIC
zoom-in-whitePerbesar
Kereta cepat Whoosh Foto: Dok. PT KCIC
ADVERTISEMENT
Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) meyakini PT Industri Kereta Api (Persero) atau INKA bisa memproduksi armada kereta cepat (high speed train). Proyek tersebut bernama Kereta Cepat Merah Putih.
ADVERTISEMENT
Asisten Deputi Industri Maritim dan Transportasi Kemenko Marves M. Firdausi Manti menjelaskan pemerintah belum membahas lebih lanjut terkait rencana produksi kereta cepat oleh INKA tersebut.
"Karena kan tadi, kereta api cepat apa semi cepat, kita enggak tahu. Kalau high-speed train beneran, kalau kajian mungkin iya. Tapi kalau misalnya produksi saya belum tahu," ungkapnya saat ditemui di JCC Senayan, Kamis (15/8).
Kendati begitu, Firdausi menuturkan pemerintah optimistis bahwa kemampuan industri perkeretaapian dalam negeri mumpuni untuk memproduksi kereta cepat.
"Harusnya bisa lah (produksi kereta cepat). Kalau misalnya ditugaskan, diberi fasilitas dan lain-lain, bisa lah," tegasnya.
Presiden Joko Widodo (kanan) didampingi Ibu Negara Iriana Joko Widodo (kiri) berada di rangkaian Kereta Cepat WHOOSH saat ingin berangkat ke Bandung untuk membuka Piala Presiden 2024 di Stasiun Kereta Cepat Halim, Jakarta, Jumat (19/7/2024). Foto: Vico/Biro Pers Sekretariat Presiden
Dia juga menyoroti bahwa INKA merupakan satu-satunya pabrik kereta api di Asia Selatan, sehingga bisa bersaing dengan kualitas industri China hingga Jepang.
ADVERTISEMENT
"Makanya ada ekspor kan? Filipina, Bangladesh, ke mana-mana. Karena pabriknya cuma di Indonesia doang," pungkasnya.
Sebelumnya, Direktur Utama PT INKA (Persero) Eko Purwanto mengungkapkan peta jalan pengembangan perusahaan. Hingga tahun 2026 dan selanjutnya, INKA membidik pengembangan teknologi kereta cepat.
"Selain itu PT INKA juga high speed train, teknologinya juga kita mendalami, saat ini kita sedang mendalami untuk teknologi perkembangannya," ungkap Eko saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi VI DPR, Selasa (9/7).
Selain Kereta Cepat, kata Eko, INKA juga mempelajari teknologi kereta api smart train electric hydbrid. Beberapa dari proyek tersebut sedang dalam tahap uji coba.
"Ada beberapa yang masih taraf uji coba di kami dan propulsi sistem juga akan kita tingkatkan dan nanti sesuai dengan kecepatan dan teknologi yang terus berkembang," pungkasnya.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan catatan kumparan, setelah memproduksi LRT Jabodebek, PT INKA (Persero) sedang menyiapkan produksi kereta cepat untuk keperluan armada Kereta Cepat Jakarta-Surabaya. Proyek tersebut bakal dinamakan Kereta Cepat Merah Putih.
Meski tidak impor dari China seperti KCJB, rencananya proyek kereta cepat ke Surabaya masih berkongsi dengan China melalui PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC).
LPEI dukung anak usaha INKA ekspor gerbong kereta ke Selandia Baru. Foto: INKA
Senior Manager Humas dan Kantor Perwakilan PT INKA (Persero), Agung Dwi Cahyono, membenarkan rencana pengembang kereta cepat produksi anak bangsa ini, bekerja sama dengan LPDP dan BRIN.
"Ya. Benar. Kita sedang melakukan riset antara BRIN, LPDP, INKA dan perguruan tinggi membuat Kereta Cepat Merah Putih. Diharapkan kecepatannya di atas 200 km/jam," ujar Agung saat dihubungi kumparan, Minggu (8/10/2023).
ADVERTISEMENT
Agung menargetkan produksi kereta cepat ini rampung pada 2025 dan dilakukan uji coba pada 2026. "Kita harapkan prototype car body alumunium dan bogie sudah ada di tahun 2025," ungkap Agung.