Selandia Baru Longgarkan Visa, Pekerja Remote Kini Bisa Tinggal Lebih Lama

5 Februari 2025 10:34 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi penerbangan ke Selandia Baru. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi penerbangan ke Selandia Baru. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Selandia Baru melonggarkan peraturan visa yang mengizinkan pengunjung asing untuk bekerja remote (jarak jauh) saat berada di negara tersebut. Aturan ini dirilis karena negara yang dijuluki Aotearoa ini mengandalkan pariwisata dalam membantu pemulihan ekonomi.
ADVERTISEMENT
Mengutip dari Bloomberg, Rabu (5/2), Menteri Pertumbuhan Ekonomi Selandia Baru Nicola Willis mengatakan pemerintah akan menargetkan pekerja remote yang memiliki keterampilan tinggi, khususnya pekerja IT dari Asia Tenggara dan Amerika Serikat (AS).
“Ambisi pemerintah adalah bahwa peraturan visa baru ini akan menempatkan Selandia Baru di peta sebagai tempat yang ramah bagi para talenta dunia. Kami ingin lebih banyak orang kaya dan berbakat di dunia datang melalui gerbang kedatangan tersebut,” katanya.
Aturan visa baru, yang bakal berlaku segera juga memungkinkan wisatawan untuk memperpanjang waktu mereka di Selandia Baru, meskipun Willis memperingatkan bekerja lebih dari 90 hari dapat menimbulkan implikasi pajak.
Ilustrasi Freelancer Foto: dok. Thinkstock
Pasalnya, Selandia Baru yang tengah berupaya memulihkan ekonomi pasca dilanda resesi, merupakan negara terbaru yang berupaya menarik bakat dan investasi asing dengan menawarkan pekerja jarak jauh. Dikenal sebagai pekerja nomaden digital, kemampuan untuk bekerja di negara tersebut selama kurun waktu tertentu. Negara lain yang memiliki visa semacam itu ialah Spanyol dan Thailand.
ADVERTISEMENT
Pariwisata merupakan penghasil ekspor terbesar kedua Selandia Baru, menghasilkan pendapatan tahunan hampir NZD 11 miliar (USD 6,3 miliar) dan menciptakan hampir 200.000 pekerjaan.
Perubahan itu berlaku untuk semua visa pengunjung, termasuk wisatawan dan orang yang mengunjungi keluarga, serta pasangan dan wali dengan visa jangka panjang. Hanya pekerjaan jarak jauh yang berbasis di luar negeri yang diizinkan.
Pengumuman tersebut muncul setelah Perdana Menteri Christopher Luxon mengatakan negaranya akan mendirikan pusat layanan terpadu, yang disebut Invest New Zealand, untuk mendukung investasi asing langsung dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih cepat.