Seluruh Perusahaan Negara Masuk Danantara, Bagaimana Nasib Kementerian BUMN?

25 Februari 2025 8:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
CEO Danantara Rosan Roeslani (tengah) CIO Pandu Patria Sjahrir dan COO Dony Oskaria usai menghadiri peresmian badan pengelola investasi Danantara di Istana Negara, Jakarta, Senin (24/2/2025). Foto: Muhammad Adimaja/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
CEO Danantara Rosan Roeslani (tengah) CIO Pandu Patria Sjahrir dan COO Dony Oskaria usai menghadiri peresmian badan pengelola investasi Danantara di Istana Negara, Jakarta, Senin (24/2/2025). Foto: Muhammad Adimaja/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara atau Danantara Indonesia akan mengelola aset dan dividen seluruh Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
ADVERTISEMENT
Hal terseut dikatakan CEO Danantara Indonesia Rosan Roeslani. Dia menyebutkan, seluruh perusahaan pelat merah akan jadi bagian dari Danantara.
Adapun saat ini baru tujuh BUMN yang dikelola oleh Danantara, yakni yakni PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Bank Nasional Indonesia Tbk (BBNI), PT Pertamina, PT PLN, MIND ID, dan PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM).
“Ya kan memang nanti yang masuk ke Danantara itu kan keseluruhan, bukan hanya 7 BUMN dan memang kita coba kita tingkatkan, memang ada stage-nya yang kita akan konsolidasikan semua aset ini,” katanya saat konferensi pers di Istana Merdeka, Senin (24/2).
Sementara itu, Chief Operating Officer (COO) Danantara Indonesia, Dony Oskaria, memastikan seluruh perusahaan pelat merah masuk ke Danantara sebelum pelaksanaan RUPS yang dijadwalkan terlaksana pada akhir Maret 2025.
ADVERTISEMENT
"Sebelum RUPS sudah harus pindah ke Danantara. Bulan Maret ini, akhir Maret ini," ungkapnya.
Nasib Kementerian BUMN
Rosan kemudian buka suara terkait nasib Kementerian BUMN usai Danantara resmi diluncurkan. Dia memastikan pimpinan Danantara akan berkolaborasi erat dengan Kementerian BUMN.
"Perannya dengan BUMN, kita sebetulnya sangat erat dalam hal ini karena memang 99 persen kepemilikan ada di Danantara, tapi 1 persen kepemilikan saham seri A atau saham merah putih itu ada di Kementerian BUMN," jelasnya saat konferensi pers di Istana Merdeka, Senin (24/2).
Rosan menjelaskan, perencanaan terkait Danantara bersama Kementerian BUMN akan dilakukan secara jangka pendek, menengah, dan panjang.
Dengan demikian, Rosan memastikan kolaborasi antara kedua entitas tetap berjalan untuk menjamin pengelolaan aset dan dividen BUMN berjalan dengan optimal.
ADVERTISEMENT
"Perjalanan dari Danantara yang baru kita mulai ini akan menjadi lebih baik dan lebih meningkat, karena Kementerian BUMN selama ini yang memang meng-handle BUMN, jadi mereka pasti sudah mengetahui lebih banyak mengenai BUMN," katanya.