Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.101.0
Semangat Hari Kartini, PIS Dorong Perempuan di Industri Maritim Nasional
21 April 2025 16:56 WIB
·
waktu baca 2 menit
Selaras dengan semangat inklusivitas di Hari Kartini, PT Pertamina International Shipping (PIS) terus memperkuat komitmen dalam mendorong keterwakilan perempuan di sektor industri maritim nasional.
Semangat Kartini untuk membuka ruang dan kesempatan bagi perempuan diwujudkan PIS melalui peningkatan proporsi kepemimpinan perempuan di level manajerial yang pada tahun 2024 telah mencapai 18,7% (melampaui target perusahaan sebesar 17,4%).
Seperti diketahui, industri maritim umumnya dikenal sebagai industri yang didominasi oleh laki-laki. Kondisi jam kerja yang panjang dan jauh dari rumah kerap menjadi faktor minimnya keterlibatan perempuan dalam industri ini. Organisasi Maritim Internasional (IMO) menyebutkan bahwa pekerja pelaut perempuan mencakup 1,2% atau sekitar 24.000 tenaga kerja aktif di industri maritim global.
Berkaca dari kondisi tersebut, PIS sebagai Sub Holding Integrated Marine Logistics (SH IML) berkomitmen menciptakan lingkungan kerja yang lebih aksesibel terhadap perempuan. Komitmen tersebut terwujud dari sejumlah strategi untuk mendorong keterwakilan perempuan di tubuh perusahaan.
Corporate Secretary PIS Muhammad Baron mengatakan industri maritim menjadi sektor yang menantang bagi perempuan, "PIS telah menciptakan langkah progresif untuk mengatasi jumlah keterwakilan perempuan. Berkat upaya tersebut PIS memperoleh predikat sebagai Gender-Inclusive Workplace 2024 oleh UN Woman Indonesia.”
Dalam komitmen jangka panjangnya, PIS menargetkan peningkatan partisipasi perempuan dalam jajaran kepemimpinan hingga 30% pada 2034. Komitmen ini sejalan dengan target IMO dan juga secara bersamaan mendukung implementasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) poin ke-5 terkait perwujudan kesetaraan gender serta kesejahteraan perempuan.
Salah satu program yang menjadi andalan PIS dalam pemberdayaan perempuan adalah pembentukan komunitas PERTIWI SH IML pada 2024. Komunitas ini berfokus pada empat hal yakni pengembangan, kesejahteraan, keberlanjutan, kemitraan dan komunikasi.
Upaya PIS dalam mengembangkan lingkungan kerja inklusif juga terlihat dari bergabungnya PIS dalam berbagai organisasi internasional dan nasional, salah satunya penandatanganan komitmen Women's Empowerment Principles (WEP) yang digagas oleh UN Women. Komitmen tersebut mengharuskan PIS menjalankan prinsip-prinsip pemberdayaan dalam menjalankan bisnisnya.
Sementara itu di dalam negeri beberapa upaya juga dilakukan. Salah satunya PIS berkolaborasi dengan Indonesian National Ship Owners' Association (INSA) untuk mendorong peran perempuan di industri maritim. Serta pelaku industri maritim lainnya dan organisasi perempuan Women in Maritime Associations Indonesia (WIMA), melalui nota kesepahaman (MoU) untuk bersinergi bersama menciptakan industri maritim yang ramah terhadap perempuan.
“Keterwakilan perempuan di industri ini menjadi kebutuhan dalam pengelolaan industri yang berkelanjutan dan menciptakan lingkungan kerja yang inklusif. Kami percaya semangat kesetaraan gender ini akan memperkuat aspek bisnis berkelanjutan di perusahaan maupun di industri,” pungkas Baron.
Artikel ini dibuat oleh kumparan Studio