Semangat Petani Salak Bali Perluas Usaha Lewat “Klasterku Hidupku” Binaan BRI

2 Oktober 2023 17:47 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Salak Bali yang jadi binaan BRI. Dok BRI
zoom-in-whitePerbesar
Salak Bali yang jadi binaan BRI. Dok BRI
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
I Komang Ribek (45) memiliki cita-cita mulia memberdayakan petani buah salak, khususnya salak di daerahnya agar dapat terus semakin berkembang. Program Klaster Usaha Binaan BRI tersebut mendorong semangatnya untuk mengembangkan usaha kerakyatan tersebut.
ADVERTISEMENT
Komang, panggilan akrabnya, adalah petani buah asal Banjar Pasut, Desa Pengeragoan, Kecamatan Pekutatan, Kabupaten Jembrana, Provinsi Bali. Sudah sejak lama dirinya berprofesi sebagai petani buah layaknya kebanyakan warga di Jembrana.
Macam-macam buah yang dihasilkan dari daerahnya seperti salak, manggis, pisang hingga durian. Komang mengenang, pada 2010 dia berusaha menghimpun petani buah di daerahnya untuk membentuk kelompok usaha tani.
Menurut Komang, ketika harus menjual buahnya sendiri-sendiri, petani kerap sulit membuka pasar, sehingga harga jual pun tidak terjaga, harga pun jatuh karena kelebihan pasokan. Tak jarang buah sulit dijual dan kemudian busuk sehingga petani merugi.
Usaha salak Bali milik I Komang Ribek yang jadi binaan BRI. Dok BRI
Komang pun akhirnya melirik buah salak yang panen setiap 6 bulan atau lebih cepat dari buah lainnya. Upaya Komang diikuti oleh kelompok usahanya yang juga lebih berfokus ke salak meski tak menutup diri untuk menjual jenis buah lainnya.
ADVERTISEMENT
Kegigihan petani di Banjar Pasut pun menjadi perhatian Mantri BRI hingga para petani kerap mendapat akses permodalan dari BRI. Hingga pada awal 2023 kelompok usaha tani yang dipimpin Komang didorong menjadi Klaster Usaha Binaan BRI dengan nama Klaster Salak Bali Wana Sari. Menurutnya, masyarakat terutama petani buah antusias bekerja sama berkelanjutan dengan BRI.
Para petani pun merasa bangga dan gembira ketika kelompok usahanya menjadi Klaster Usaha Binaan. Komang merasa potensi ekonomi dari buah salak di sana pantas untuk terus dikembangkan. Dia optimistis potensi pasarnya pun besar.
Kini Klaster Usaha Binaan yang diketuai Komang memiliki anggota 19 orang yang mengelola luas perkebunan sekitar 20 hektar. Sekali panen, per petani bisa menghasilkan sekitar 200 kuintal buah salak. Komang dan kelompok usahanya pun membagi masa panen agar stok dan harga salak terjaga dengan baik serta optimal diserap pasar.
ADVERTISEMENT