Sempat Diincar Prabowo, Jet Tempur Siluman F-35 Ternyata Dikeluhkan Militer AS

28 Februari 2021 19:50 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sebuah pesawat tempur F-35 terbang di atas Gedung Putih. Foto: AFP/ERIC BARADAT
zoom-in-whitePerbesar
Sebuah pesawat tempur F-35 terbang di atas Gedung Putih. Foto: AFP/ERIC BARADAT
ADVERTISEMENT
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto sempat mengincar pesawat tempur canggih F-35 berteknologi stealth atau siluman. Pemerintah Amerika Serikat (AS) sebagai produsen disebut tak memberikan izin ke militer Indonesia untuk mengakuisisi F-35. Sebagai ganti, mereka menawarkan jet tempur varian terbaru dari F-16 dan F-15 ke Prabowo.
ADVERTISEMENT
Meski Prabowo ngebet beli, ternyata jet tempur F-35 dikeluhkan penggunanya di Amerika. F-35 disebut sebagai jet tempur super mahal seharga USD 100 juta atau setara Rp 1,4 triliun dengan biaya operasional tinggi.
Dikutip dari Forbes, Minggu (28/2), jet tempur ini ibarat mobil Ferrari yang tidak bisa dipakai untuk operasional rutin harian. Padahal F-35 dikembangkan sebagai program regenerasi pesawat tempur berbiaya murah F-16 yang dinilai sudah uzur teknologinya. Teknologi F-35 sangat rumit, bahkan ada varian F-35 yang bisa mendarat secara vertikal di kapal perang. Tentunya semakin rumit teknologi, biaya operasional makin mahal.
Menhan AS Mark Esper menandatangani dokumen kerja sama dengan Menhan Prabowo Subianto di Pentagon, Washington, D.C., Amerika Serikat, (16/10). Foto: Kemhan RI
AS pun dinilai membutuhkan solusi terkait persoalan mahalnya biaya operasional F-35. Mengembangkan F-16 dinilai sudah tidak masuk akal lagi, karena telah ketinggalan jauh dari sisi teknologi.
ADVERTISEMENT
Angkatan Udara (AU) AS disebut membutuhkan 1.800 unit F-35 untuk mengganti armada jet tempur tua. Baru dipenuhi sebanyak 250 jet tempur, AU Amerika mengirim sinyal untuk menghentikan program akuisisi F-35.
"Program F-35 memasuki persimpangan jalan (lanjut atau berhenti)," kata Pengamat Proyek Pemerintah AS, Dan Grazier seperti dikutip dari Forbes.