Sempat Ditolak Ahok, Rencana RI Akuisisi Mobil Listrik Jerman Dipastikan Batal

10 Januari 2022 11:34 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi StreetScooter. Foto: www.streetscooter.com
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi StreetScooter. Foto: www.streetscooter.com
ADVERTISEMENT
Rencana Indonesia Battery Corporation (IBC) untuk mengakuisisi startup mobil listrik asal Jerman, StreetScooter, dipastikan batal. Sebab, mobil listrik besutan Deutsche Post DHL Group (DPDHL) tersebut sudah diakuisisi oleh perusahaan otomotif yang berbasis di Luksemburg, Odin Otomotive.
ADVERTISEMENT
Dilansir dari Autofutures, Senin (10/1), Odin telah menyelesaikan transaksi dengan Deutsche Post DHL Group terkait akuisisi tersebut. Aksi korporasi itu juga didukung oleh beberapa institusi keuangan dan perusahaan investasi berskala global, salah satunya adalah Sparta Capital Management.
Korporasi lain yang ada di balik Odin adalah OEM China, yang mitra manufaktur Amerika Utara, serta GIC yang merupakan perusahaan investasi milik pemerintah Singapura. Akuisisi ini menjadikan Odin sebagai pengendali perusahaan, pemilik hak kekayaan intelektual, dan menjadi pemilik seluruh anak usaha StreetScooter.
"Akuisisi StreetScooter dari Deutsche Post menandai tongak sejarah bagi kami, dan kami memperoleh OEM (Original Equipment Manufacturer) yang terbukti dan mapan di bidang kendaraan listrik," kata CEO dan Chairman Odin Automotive, Stefan Krause.
ADVERTISEMENT
Dia menambahkan, akuisisi ini merupakan salah satu langkah ekspansi perusahaan untuk memperluas cakupan pasar kendaraan bertenaga listrik, dari hulu sampai hilir.
Pencaplokan, ini sekaligus mengamankan aspek pengembangan sistem baterai dan manufaktur sehingga sangat menguntungkan Odin. Perusahaan itu juga memegang tambahan pemesanan kendaraan listrik yang sebelumnya dikuasai oleh Deutsche Post yakni sebanyak 3.500 unit.
Odin Automotive merupakan perusahaan yang baru didirikan pada pertengahan September 2021. Selain Stefan Krause, pemegang saham Odin lainnya adalah Djamal Attamimi dan Mathew Paul Richards.
Djamal Attamimi merupakan investment banker kelahiran Semarang, yang saat ini berdomisili di Singapura. Ia tercatat sebagai Komisaris PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA).
Saham TOBA sebelumnya dikendalikan oleh Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan yang kemudian dilepas kepada perusahaan Singapura, Highland Strategic Holding Pte Ltd pada awal Desember 2017.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, kabar batalnya rencana transaksi tersebut disampaikan sumber kumparan yang ikut mengurusi rencana pembelian StreetScooter. "Sudah dibatalkan minggu lalu," katanya kepada kumparan.
Sementara Corporate Secretary IBC Muhammad Sabik tidak menjawab dengan tegas soal kabar batalnya akuisisi tersebut. Dia hanya mengatakan tengah mempersiapkan jawaban.
"Lagi disiapkan jawabannya," kata Sabik kepada kumparan, Sabtu (8/1).
IBC adalah holding industri baterai kendaraan listrik yang dibentuk oleh 4 BUMN, salah satunya adalah PT Pertamina (Persero). Tiga BUMN lain yang memiliki saham IBC adalah MIND ID, PLN, dan Antam.
Akuisisi StreetScooter oleh IBC sebelumnya menuai polemik. Komisaris Utama Pertamina, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, menolak rencana tersebut.
Saat itu, sumber kumparan menyebut IBC akan mengakuisisi StreetScooter dengan harga USD 170 juta atau sekitar Rp 2,43 triliun (kurs dolar Rp 14.300). Angka ini dinilai Ahok terlalu mahal.
ADVERTISEMENT