Sempat Ditolak Pangeran Arab, Tawaran Elon Musk Dijajaki Pemegang Saham Twitter

25 April 2022 20:47 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
CEO Tesla Inc, Elon Musk berjalan di samping layar yang menunjukkan gambar mobil Tesla Model 3. Foto: REUTERS/Aly Song
zoom-in-whitePerbesar
CEO Tesla Inc, Elon Musk berjalan di samping layar yang menunjukkan gambar mobil Tesla Model 3. Foto: REUTERS/Aly Song
ADVERTISEMENT
Twitter Inc (TWTR.N) dikabarkan memulai negosiasi kesepakatan dengan Elon Musk, setelah ia merayu banyak pemegang saham perusahaan media sosial itu dengan rincian pembiayaan pada tawaran akuisisi USD 43 miliar.
ADVERTISEMENT
Mengutip Reuters, salah seorang sumber mengatakan keputusan perusahaan untuk mau bernegosiasi bukan berarti akan menerima harga USD 54,2 per saham seperti tawaran sebelumnya.
Namun, langkah negosiasi tersebut tentu menandakan bahwa Twitter mau menjajaki apakah penjualan perusahaan ke Musk dimungkinkan dengan persyaratan yang menarik.
Musk, pemilik raksasa mobil listrik Tesla Inc (TSLA.O), dikabarkan telah bertemu dengan pemegang saham Twitter dalam beberapa hari terakhir untuk mencari dukungan terkait tawarannya.
Dia mengatakan Twitter perlu dijadikan privasi untuk tumbuh dan menjadi platform asli untuk kebebasan berbicara. Banyak pemegang saham Twitter menghubungi perusahaan setelah Musk menguraikan rencana pembiayaan terperinci pada hari Kamis pekan lalu.
Para pemegang saham mendesak agar perusahaan tidak membiarkan peluang kesepakatan berlalu begitu saja. Desakan Musk bahwa tawarannya untuk Twitter adalah "terbaik dan terakhir" telah muncul sebagai rintangan dalam negosiasi kesepakatan, kata sumber itu.
ADVERTISEMENT
Namun demikian, dewan Twitter telah memutuskan untuk mengumpulkan lebih banyak informasi tentang kemampuan Musk untuk menyelesaikan kesepakatan. Menurut sumber, mereka mendapatkan persyaratan yang lebih baik.
Ilustrasi Facebook dan Twitter. Foto: Thomas White/Reuters
Twitter belum memutuskan apakah akan menjajaki penjualan untuk menekan Musk agar menaikkan tawarannya. Orang-orang yang mengetahui masalah tersebut menolak disebutkan namanya karena diskusi kesepakatan bersifat rahasia.
Seorang sumber mengatakan Twitter ingin tahu lebih banyak tentang penyelidikan aktif apa pun oleh regulator terhadap Musk, termasuk oleh Komisi Sekuritas dan Pertukaran AS (SEC), yang akan menimbulkan risiko pada kesepakatan yang sedang diselesaikan.
Sementara Investor jangka pendek seperti hedge fund, ingin Twitter menerima tawaran Musk. Kalaupun negosiasi, mereka meminta sedikit kenaikan.
Mereka khawatir penurunan nilai saham teknologi baru-baru ini di tengah kekhawatiran atas inflasi dan perlambatan ekonomi, membuat Twitter tidak mungkin dapat memberikan nilai lebih baik dalam waktu dekat.
ADVERTISEMENT
"Saya akan mengatakan, ambil USD 54,20 per saham dan selesai dengan itu," kata Sahm Adrangi, manajer portofolio di Kerrisdale Capital Management, dana lindung nilai yang memiliki 1,13 juta saham di Twitter, atau 0,15 persen dari perusahaan, dan telah menjadi investor sejak awal 2020.
Pangeran Alwaleed Bin Talal Bin Abdulaziz Foto: REUTERS/Fayez Nureldine
Sebelumnya, Pangeran Arab Saudi yakni Al Waleed bin Talal yang merupakan penguasa saham Twitter pernah memberikan respons menolak tawaran dari Elon Musk.
"Sebagai salah satu pemegang saham twitter terbesar dan jangka panjang, Kingdom KHC dan saya menolak tawaran ini," kata Al Waleed melalui akun twitter pribadinya dikutip Jumat (15/4).
Elon Musk sendiri menguasai 9,2 persen saham twitter dan menjadi pemegang saham terbesar. Sementara Pangeran Al Waleed bin Talal melalui holding perusahaan kerajaan Arab Saudi (Kingdom Holding Company/KHC) memegang 5,17 persen saham twitter.
ADVERTISEMENT
"Saya tidak percaya bahwa tawaran yang diajukan oleh Elon Musk seharga USD 54,20 per saham, mendekati nilai intrinsik twitter mengingat prospek pertumbuhannya," ujar Wal Waleed lagi.