Sempat Kasus Antigen Bekas, Kimia Farma Diagnostika: Vaksin yang Dijual Asli!

11 Juli 2021 18:55 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Apotik kimia farma berikan informasi mengenai masker kosong Foto: Zuhri Noviandi/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Apotik kimia farma berikan informasi mengenai masker kosong Foto: Zuhri Noviandi/kumparan
ADVERTISEMENT
PT Kimia Farma Diagnostika (KFD) menjadi pelaksana vaksinasi gotong royong berbayar di PT Kimia Farma. KFD adalah cucu usaha Kimia Farma yang sempat tersandung kasus antigen bekas.
ADVERTISEMENT
Plt Direktur Utama KFD, Agus Chandra, memastikan layanan vaksin berbayar Kimia Farma ini dilakukan sesuai petunjuk teknis atau SOP yang ada. Hal itu termasuk terkait penggunaan barang medis.
"Untuk barang medis habis pakai selalu kita mengikuti arahan juknis dari Kemenkes karena ini tidak main-main, layanan kesehatan ini harus mengedepankan prokes yang ada," kata Agus saat konferensi pers secara virtual, Minggu (11/7).
Agus memastikan vaksin Sinopharm yang digunakan juga asli. Apalagi, kata Agus, tenaga kesehatan yang dimiliki pihaknya sudah tersertifikasi sebagai vaksinator.
Sehingga, kata dia, masyarakat tidak perlu ragu kalau mau menggunakan layanan vaksin berbayar di Kimia Farma.
"Vaksinasi pasti sudah terjamin karena kita menggunakan sistem Kimia Farma Mobile yang memang bisa melakukan tracing antara NIP, nomor file dari vaksin, serta sertifikat vaksinnya. Tentunya dibantu program tersebut keaslian dari vaksin tersebut terjamin," ujar Agus.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Agus menjelaskan operasional pengiriman atau distribusi vaksin ke fasyankes juga aman. Ia menuturkan untuk Sinopharm dijaga suhunya berada di 2 sampai 8 derajat celcius.
"Terus di klinik-klinik kita itu mempunyai cooller artinya punya tempat penyimpanan yang berpendingin yang memang sesuai standar WHO," terang Agus.
Vaksin Sinopharm. Foto: Shutter Stock
Senada dengan Agus, Sekretaris Perusahaan PT Kimia Farma Tbk, Ganti Winarno menegaskan vaksin Corona Sinopharm yang digunakan sama. Ia memastikan tidak ada perbedaan kualitas atau yang lainnya.
"Jadi insyaallah vaksin yang dilakukan secara individu yang saat ini di beberapa klinik Kimia Farma sudah sesuai dan terjamin pelaksanaannya sesuai protokol program vaksinasi di Indonesia," tutur Ganti.
Sebelumnya, Kimia Farma Diagnostika pernah tersandung kasus rapid test antigen bekas yang terjadi di Bandara Kualanamu, Sumut, beberapa waktu lalu. Buntut dari kasus tersebut, Menteri BUMN Erick Thohir memecat seluruh jajaran direksi.
ADVERTISEMENT