Sempat Kena Hack, Indodax Ungkap Dana Cadangan Aset Kripto Capai Rp 11,5 T

25 September 2024 22:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
CEO INDODAX, Oscar Darmawan. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
CEO INDODAX, Oscar Darmawan. Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Platform aset kripto, Indodax, mengungkapkan dana cadangan sebesar Rp 11,5 triliun dalam bentuk aset kripto. CEO Indodax, Oscar Darmawan, mengatakan publikasi tersebut menjadi poin penting bagi Indodax dalam memulihkan kepercayaan para member usai terjadi peretasan (hack) selama 80 jam.
ADVERTISEMENT
“Jadi, kita memang publikasikan dana cadangan aset kripto kita. Siapa pun bisa melihat. Saat insiden, ini menjadi poin menarik bagi para member,” ujar Oscar dalam keterangannya, Rabu (21/9).
Oscar mengeklaim, Indodax telah mengembalikan kepercayaan member. Pasca-insiden, total volume transaksi Indodax menembus Rp 547 miliar.
Ia pun berharap, exchanges lainnya bisa turut mempublikasikan dana cadangan aset kripto. Menurutnya, hal tersebut dapat meningkatkan iklim investasi aset kripto yang transparan, aman dan tepercaya.
Dia menyarankan exchanges lain di Indonesia juga menerapkan publikasi dana cadangan seperti yang dilakukan Indodax. Apalagi, akan ada penerapan aturan baru bahwa aset kripto akan diawasi oleh OJK.
Nantinya, dana dari crypto exchanges akan disimpan oleh perusahaan kustodian. Dia juga menyarankan agar nantinya, perusahaan kustodian bisa mempublikasikan berapa dana kustodian di masing-masing.
ADVERTISEMENT
“Ini akan lebih baik. Karena menerapkan sistem transparansi. Tentu kita berharap mereka semua bisa mempublikasikan proof of reserve,” jelasnya.
Crypto analyst, Angga Andinata, mengatakan bahwa publikasi dana cadangan menjadi poin menarik bagi masyarakat Indonesia. Sebab, member dan pegiat kripto melihat transparansi dari Indodax.
“Proof of reserve adalah poin yang menarik dan merupakan sebuah bentuk tanggung jawab dari Indodax. Ini juga menjadi cara mitigasi atau penanganan yang baik,” tambahnya.
Volume perdagangan atau transaksi Indodax sejak proses maintenance selesai (14-17 September 2024) mencapai Rp 547 miliar. Indodax pulih dalam 80 jam usai mengalami insiden keamanan pada 11 September 2024, yang diduga hacker berasal dari Korea Utara