Sempat Mandek, Wacana MRT Tangsel Bakal Dibahas Lagi Tahun Depan

17 April 2024 18:46 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rangkaian kereta MRT melintas di bawah Halte Transjakarta Centrale Stichting Wederopbouw (CSW) koridor 13 di Jakarta. Foto: ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
zoom-in-whitePerbesar
Rangkaian kereta MRT melintas di bawah Halte Transjakarta Centrale Stichting Wederopbouw (CSW) koridor 13 di Jakarta. Foto: ANTARA FOTO/Aprillio Akbar
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
PT MRT Jakarta (Perseroda) akan membuka kembali pembahasan proyek MRT diperpanjang hingga Tangerang Selatan (Tangsel). Wacana ini mencuat sejak tahun 2018 silam, namun hingga kini belum ada kejelasan.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan catatan kumparan, wacana MRT Tangsel terungkap dari pertemuan eks Wali Kota Tangsel Airin Rachmi Diany dan eks Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno. Airin sempat meminta proyek MRT Fase 1 diperpanjang dari Lebak Bulus hingga Rawa Buntu.
Direktur Utama MRT Jakarta, Tuhiyat, mengakui masih mengusahakan wacana perpanjangan jalur MRT sampai Tangsel. Namun, pembahasan harus melibatkan pihak pemerintah daerah (pemda) setempat.
Menurut Tuhiyat, pihaknya mendorong perpanjangan jalur ini karena akan menambah efisiensi dan konektivitas masyarakat. Hanya saja, urusan anggaran merupakan wewenang pemda.
"Kita usahakan, harusnya sih coba tanya dulu dengan Tangsel dan Banten ya kalau daerah sana, karena anggarannya kan pemda," ujarnya saat ditemui di Stasiun MRT Bundaran HI, Rabu (17/4).
ADVERTISEMENT
Dia mengungkapkan pembahasan proyek MRT Tangsel baru akan dilanjutkan setidaknya tahun depan, karena pihaknya masih fokus penyelesaian proyek MRT Jakarta, baik itu Fase 2 dan 3.
"Akan kita push mulai lagi, segera lah ya, setelah ini selesai. Mungkin awal tahun depan. Tapi kita fokus ke Jakarta dulu, ini PR-nya banyak banget," ungkap Tuhiyat.
Sejumlah penumpang tidak menggunakan masker saat di dalam kereta MRT di Stasiun Bundaran HI, Jakarta, Minggu (11/6/2023). Foto: Asprilla Dwi Adha/Antara Foto
Meski belum ada kepastian proyeknya, Tuhiyat mengungkapkan jika MRT menuju Tangsel ini dibangun secara elevated atau jalur relnya melayang, maka akan lebih cepat.
"Kalau dia elevated relatif lebih cepat ya," pungkas Tuhiyat.
Direktur Utama MRT Jakarta sebelumnya, William P Sabandar, mengatakan pihaknya masih menunggu penugasan terkait perpanjangan rute MRT hingga ke ke Rawa Buntu, Serpong, Tangerang Selatan.
ADVERTISEMENT
Sebelum mengantongi izin dari Pemerintah Kota Tangerang Selatan, maka MRT belum dapat melakukan Feasibility Study (FS).
"Iya kami menunggu penugasan. Kami bisa lakukan setelah ada penugasan sebagai penanggung jawab project kerja sama. Itu harus diberikan oleh pemerintah dalam hal ini provinsi Banten atau Tangsel. Berdasarkan itu baru bisa bergerak," ungkap William di Metro Coffee Bar, Jakarta, Senin (29/1/2018).
William menyatakan peluang perpanjangan jalur MRT hingga ke Tangerang Selatan cukup besar karena sudah ada investor swasta yang berminat untuk berinvestasi dalam pembangunan MRT di jalur tersebut.
Bahkan tidak hanya sampai di Serpong, pihak swasta yang tidak lain adalah Sinarmas Land tersebut juga berminat memperpanjang jalur MRT hingga ke Cisauk.
"Itu (Cisauk) bukan wilayah Tangsel lagi tapi Kabupaten Tangerang, jadi harus ada pembicaraan lagi dengan Pemkab Tangerang. Jadi semua harus kita dudukan bersama. Intinya harus ada penugasan. Tanpa penugasan MRT tidak bisa," tutupnya.
ADVERTISEMENT
Adapun pemerintah juga sempat membahas pendanaan proyek MRT Tangsel dengan Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB) dan melibatkan pengembang properti di area Stasiun Cisauk.
“Karena memang potensi demand dari Ciputat sampai Bintaro sampai Serpong itu sangat besar, dan akan menguntungkan semua pihak,” ujar eks Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro selepas pertemuan dengan Presiden AIIB di Gedung Saleh Afif, Jakarta, Rabu (29/8/2018).