Sempat Melunak, Trump Panaskan Lagi Perang Tarif dengan China

17 April 2025 9:25 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Donald Trump. Foto: Mandel Ngan/AFP
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Donald Trump. Foto: Mandel Ngan/AFP
ADVERTISEMENT
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kembali menggemparkan dunia dengan menaikkan tarif impor dari China hingga 245 persen, setelah tensi perang dagang antara AS dan China sempat melunak.
ADVERTISEMENT
Trump sebelumnya mengatakan ingin bisa mencapai kesepakatan dengan Negeri Tirai Bambu, dengan begitu dia ingin agar pemerintah China segera melakukan negosiasi dengannya.
Mantan Presiden AS Donald Trump kembali melontarkan kritik keras terhadap China dalam wawancaranya bersama Fox News. Ia menuding Negeri Tirai Bambu telah lama mengambil keuntungan dari Amerika Serikat melalui praktik yang menurutnya tidak adil dan merugikan.
Trump menyiratkan bahwa dirinya masih membuka peluang untuk tercapainya kesepakatan dagang, meski tetap menyoroti ketimpangan hubungan dagang kedua negara.
"Mereka telah memanfaatkan negara kita dalam waktu yang sangat lama, mereka telah menipu kita dengan cara yang luar biasa, sampai-sampai sulit dipercaya bagaimana orang-orang bisa membiarkannya terjadi,"katanya dikutip dari YouTube Fox News, Jumat (11/4).
ADVERTISEMENT
Trump juga mengaku punya hubungan yang baik dengan Presiden Xi Jinping selama ini. Trump yakin bakal mencapai kesepakatan antar kedua negara.
Dalam perang dagang ini, Trump menerapkan tarif 20 persen pada China ketika awal-awal dia menjadi Presiden AS, kemudian ditambah lagi 34 persen pada Rabu (3/4) lalu bersamaan dengan tarif ke banyak negara termasuk Indonesia.
Presiden China Xi Jinping melambaikan tangan saat tiba untuk kunjungan kenegaraan selama dua hari, di Bandara Internasional Noi Bai, Hanoi, Vietnam, Senin (14/4/2025). Foto: Athit Perawongmetha/REUTERS
Namun, China tak mau negosiasi. Mereka membalas dengan tarif yang sama ke semua produk AS, yaitu 34 persen. Aksi ini direspons Trump dengan menambah tarif 50 persen ke China. Tapi China juga ogah mundur dan mengenakan tarif yang sama, 84 persen.
Akhirnya, saat Trump mengumumkan perang tarif ke 75 negara ditunda pada Rabu (8/4) selama 90 hari, China justru malah menaikkan tarif menjadi 125 persen. Trump merasa keputusan yang diambil saat ini sudah tepat karena merasa China selama ini curang dalam perdagangan global.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Trump juga sempat memberi pengecualian perihal tarif timbal balik 145 persen untuk smartphone, komputer, dan elektronik lainnya yang diimpor dari China. Hal ini mempermudah Apple yang produksinya masih bergantung pada China.
US Customs and Borders Protection menerbitkan daftar kode tarif yang dikecualikan dari pajak impor. Pengecualian tersebut berlaku surut (retroaktif) mulai pukul 12:01 EDT pada tanggal 5 April.
Terdapat 20 kategori produk termasuk kode umum 8471 untuk semua komputer, laptop, disk drive, dan pemrosesan data otomatis. Kode tersebut juga mencakup perangkat semikonduktor, peralatan, chip memori, dan layar panel datar yang terbebas dari tarif timbal balik.
Trump Panaskan Lagi Tensi Perang Dagang dengan China
Presiden AS Donald Trump berbicara kepada wartawan saat berada di pesawat Air Force One, dalam perjalanan menuju Pangkalan Gabungan Andrews pada tanggal 6 April 2025. Foto: MANDEL NGAN / AFP
Perang dagang antara AS dan China kembali panas setelah menaikkan lagi tarif impor untuk China menjadi 245 persen. Pengenaan tarif impor yang ditunda selama 3 bulan masih tidak berlaku bagi China karena belum mengajukan negosiasi.
ADVERTISEMENT
"Lebih dari 75 negara telah menghubungi untuk membahas kesepakatan perdagangan baru. Akibatnya, tarif yang lebih tinggi secara individual saat ini dihentikan sementara di tengah diskusi ini, kecuali untuk China, yang melakukan tindakan balasan," tulis keterangan dari Gedung Putih, Rabu (16/4).
"China sekarang menghadapi tarif hingga 245 persen atas impor ke Amerika Serikat sebagai akibat dari tindakan balasannya," tambahnya.
China memang tidak mau mengambil jalur negosiasi tarif impor tersebut. Negeri Tirai Bambu itu meilih membalas sikap Trump dengan menaikkan tarif impor ke semua produk AS dari semula 84 persen menjadi 125 persen.
Menurut Kementerian Keuangan China, penerapan tarif yang sangat tinggi oleh AS terhadap China secara serius melanggar aturan perdagangan internasional dan ekonomi, hukum ekonomi dasar, serta akal sehat.
ADVERTISEMENT
"Jika Amerika Serikat terus memberlakukan tambahan tarif terhadap barang-barang ekspor dari China ke AS, China akan mengabaikannya," tulis pernyataan Kementerian Keuangan China di Beijing, dikutip dari Breaking News Reuters, Jumat (11/4).