Sepanjang 2021, Belanja Infrastruktur Tembus Rp 143 Triliun

1 Januari 2022 12:57 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Foto udara jaringan irigasi di kawasan lumbung pangan nasional 'food estate' Dadahup di Kabupaten Kapuas, Desa Bentuk Jaya, Kalimantan Tengah, Rabu (21/4). Foto: Makna Zaezar/Antara Foto
zoom-in-whitePerbesar
Foto udara jaringan irigasi di kawasan lumbung pangan nasional 'food estate' Dadahup di Kabupaten Kapuas, Desa Bentuk Jaya, Kalimantan Tengah, Rabu (21/4). Foto: Makna Zaezar/Antara Foto
ADVERTISEMENT
Belanja infrastruktur jadi salah satu program yang digenjot pemerintah pada tahun 2021. Sepanjang tahun yang baru saja lewat itu, belanja infrastruktur mencapai Rp 143,29 triliun.
ADVERTISEMENT
Kementerian PUPR mencatat, hingga 31 Desember 2021 realisasi anggaran tersebut mencapai 94,21 persen dari total pagu anggaran sebesar Rp 152,09 triliun.
Penyerapan anggaran ini dilakukan dalam rangka mendukung program Pemulihan Ekonomi Nasional dari dampak pandemi C0VID-19 yang masih merebak sepanjang tahun. Meliputi program pembangunan dan pemeliharaan bendungan, irigasi, jalan, jembatan, sanitasi, sistem air minum, hingga perumahan untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono memberi arahan agar kualitas belanja APBN tetap ditingkatkan dengan memperhatikan tiga prinsip reformasi anggaran belanja. Yakni prinsip ekonomis, efektif, dan efisien.
"Pertumbuhan ekonomi mengalami penurunan pada masa pandemi akibat turunnya investasi, ekspor impor. Sehingga untuk menunjang pertumbuhan, pemerintah mengandalkan belanja APBN untuk infrastruktur," ujar Basuki seperti dikutip dari keterangan resminya, Sabtu (1/1).
Sejumlah pekerja memperbaiki Jalan Gubernur Syarkawi yang rusak di Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, Selasa (20/4/2021). Foto: Bayu Pratama S/Antara Foto
Alokasi anggaran yang sudah digunakan tersebut termasuk untuk program Padat Karya Tunai. Khusus program ini, realisasinya mencapai 89,59 persen atau setara Rp 21,74 triliun dengan serapan tenaga kerja sebesar 1,52 juta orang.
ADVERTISEMENT
Program ini, kata Basuki, sekaligus sebagai bentuk penyaluran dana ke desa dengan tujuan menjaga daya beli masyarakat. Setidaknya ada 20 kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka pemulihan ekonomi melalui padat karya tersebut.
Adapun empat program lainnya yang berkaitan dengan PEN, yakni pengembangan pariwisata dengan serapan 99,12 persen dari total anggaran Rp 3,01 triliun. Kemudian, ketahanan pangan sebesar Rp 24,82 triliun sudah diserap sebesar 96,39 persen.
Selanjutnya, dukungan pengembangan Kawasan Industri Terpadu Batang sebesar Rp 1,87 triliun sudah terserap 98,85 persen. Serta terakhir untuk Information and Communication Technologies sebesar Rp 162 miliar dengan progres mencapai 97,62 persen.