Sepekan Sebelum Ramadhan, MinyaKita Mulai Banjiri Pasar

17 Maret 2023 15:45 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga membeli minyak goreng Minyakita di Kementerian Perdagangan, Jakarta, Rabu (6/7/2022). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Warga membeli minyak goreng Minyakita di Kementerian Perdagangan, Jakarta, Rabu (6/7/2022). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
MinyaKita mulai membanjiri sejumlah pasar tradisional, usai sebulan mengalami kelangkaan. Berdasarkan pantauan kumparan, seluruh kios pedagang di Pasar Kramat Jati memajang minyak goreng kemasan milik pemerintah. Baik kemasan botol maupun kemasan pouch.
ADVERTISEMENT
Seorang pedagang perempuan, Sunarti mengungkapkan, dirinya mulai menjual kembali produk MinyaKita sejak minggu kedua di bulan Maret. Dia mematok harga sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) yang sudah ditetapkan pemerintah yakni Rp 14.000 per liter.
"MinyaKita sudah ada sudah aman, harganya baru seminggu ini normal. Saya jual Rp 14.000 per kg," kata Sunarti, Jumat (17/3).
Sunarti menjelaskan, para pedagang di Pasar Kramat Jati mendapatkan jatah 10 pack per pedagang. Dengan rincian 5 pack untuk kemasan 1 liter dan 5 pack untuk kemasan 2 liter.
Ditemui terpisah, Doni mengatakan MinyaKita mulai membanjiri Pasar Kramat Jati sejak awal Maret 2023. "Supply-nya kemarin memang susah sih tapi tidak ada persyaratan dari distributor. Baru lancar lagi dapetnya 2 minggu ini," ungkap Doni.
ADVERTISEMENT
"Saya jual MinyaKita Rp 15.000 per liter," imbuhnya.
Sebelumnya, Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan (Zulhas) mengeklaim MinyaKita sangat diminati di pasaran. Menurut dia, program pemerintah tersebut terlalu sukses bahkan hingga membuat harga minyak goreng premium turun.
Petugas melakukan persiapan untuk pengiriman minyak goreng Minyakita yang telah dikemas dalam kontainer ke Indonesia bagian timur, di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Kamis (11/8/2022). Foto: Akbar Nugroho Gumay/ANTARA FOTO
"MinyaKita ini Pak Ketua, saya beri judul terlalu sukses. Semua orang minta MinyaKita. Bahkan data yang saya dapat, minyak (goreng) premium itu turunnya bukan 10 persen, tapi 80 persen," kata Zulhas dalam rapat bersama Komisi VI DPR, Selasa (15/3).
Dia mengaku banyak konsumen yang beralih membeli MinyaKita. Permintaan MinyaKita bahkan datang dari berbagai kalangan.
"Hampir semua termasuk para gubernur, para bupati, juga minta itu MinyaKita. Termasuk market place jual MinyaKita, termasuk pasar modern memasang memajang MinyaKita," kata Zulhas.
ADVERTISEMENT
Saking banyaknya pembeli, dirinya mengatakan MinyaKita di pasar tradisional banyak berkurang. Oleh karena itu, saat ini Kementerian Perdagangan melakukan pembatasan penjualan MinyaKita tidak boleh dijual melalui market place online, dan ritel modern, namun akan diutamakan ke pasar tradisional.
"Tapi ada bagusnya juga, yang premium itu tadinya Rp 25.000 turun, premium Rp 19.000 dijual sekarang Rp 16.000. Yang tadinya Rp 25.000 sekarang dijual Rp 17.000," kata Zulhas.