Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Seperti Jack Ma, Bao Fan Menambah Daftar Miliarder China yang Hilang Misterius
19 Februari 2023 10:25 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Manajemen perusahaan mengabarkan Bao Fan tak bisa dibisa dihubungi sejak Kamis (16/2). Hingga kini, belum ada kabar terbaru mengenai dirinya.
"Hilangnya Fan Bao menambah serangkaian kasus hilangnya eksekutif China terkenal dengan sedikit penjelasan selama kampanye antikorupsi besar-besaran yang dipelopori oleh Presiden Xi Jinping, meskipun alasan hilangnya Bao tidak jelas," demikian laporan Reuters, Minggu (19/2).
Reuters kemudian mengaitkan dengan Partai Komunis China yang berkuasa sejak 2021. Partai itu mulai menyoroti aktivitas di sektor keuangan negara tersebut secara luas, termasuk dugaan korupsi dan transaksi ilegal di dalamnya.
Pada 2015, setidaknya lima eksekutif perusahaan yang hilang kontak, termasuk Ketua Grup Fosun, Guo Guangchan. Meskipun, setelah itu, manajemen mengatakan bos mereka tengah berususan dengan penyelidikan terkait masalah pribadi.
ADVERTISEMENT
Selain Guo Guangchan, ada juga miliarder yang sempat bikin geger publik karena tiba-tiba menghilang. Dia adalah Jack Ma . Salah satu pendiri raksasa e-commerce Alibaba itu kembali hilang bak ditelan Bumi, seperti pada akhir 2020 silam.
Setelah muncul beragam laporan spekulatif mengenai keberadaannya, rupanya Jack Ma tidak benar-benar menghilang. Seorang eksekutif Alibaba mengatakan bahwa taipan China itu sedang tidak mau menarik perhatian publik. Dia sempat terlihat di publik pada 20 Januari 2021.
Rekam Jejak Bao Fan dan Bisnisnya di China
Bao Fan merupakan bankir terkenal karena koneksinya di industri keuangan di China. Hal ini terlihat dari rekam jejaknya yang bekerja di sejumlah lembaga keuangan internasional mulai dari Credit Suisse Group AG (CSGN.S) dan Morgan Stanley (MS.N).
Bao memulai perusahaan China Renaissance pada tahun 2005 dengan tim yang hanya beranggotakan dua orang. Mulanya sebagai perusahaan pemodal ventura. Sejak itu, diperluas ke layanan termasuk penjaminan emisi, penjualan, dan perdagangan.
ADVERTISEMENT
Bank investasi ini melakukan debut pasarnya di Hong Kong pada tahun 2018 setelah mengumpulkan dan USD 346 juta.
China Renaissance juga ditunjuk menjadi penasihat untuk beberapa penawaran umum perdana (IPO) teknologi terbesar di China, termasuk JD.Com Inc dan Kuaishou Technology (1024.HK) serta listingan Didi di New York pada tahun 2021.
Sebelumnya, dia terlibat dalam merger sejumlah perusahaan teknologi dalam jumlah besar. Mulai dari perusahaan ride-hailing Didi dan Kuadi, perusahaan pengiriman makanan Meituan dan Dianping, serta platform perangkat perjalanan Ctrip dan Qunar.
Perusahaan juga merupakan investor aktif di sektor teknologi. Pada 2019, ia mengumpulkan lebih dari 6,5 miliar yuan (USD 950 juta) dalam dana berdenominasi yuan.
Dengan posisinya di China Renaissance, kiprah Bao semakin aktif di dunia bisnis permodalan swasta China dalam beberapa tahun terakhir.
ADVERTISEMENT
Menurut data Refinitiv, China Renaissance saat ini berada di peringkat kesembilan dalam perusahaan modal ekuitas China usai berencana obligasi konversi Jiangsu Sanfame Polyester Material (600370.SS) USD 363 juta bulan lalu.
Perusahaan memperoleh USD 20,6 juta dalam biaya perbankan investasi terkait China pada tahun 2022, turun dari USD 43,13 juta setahun sebelumnya.