Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Perusahaan ritel kosmetik Sephora melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) terhadap 4.000 karyawan di China. Mengutip Bloomberg pada Kamis (22/8), penyebab pemangkasan tersebut lantaran induk Sephora, LVMH tengah mencoba efisiensi operasional akibat perseroan masih menderita kerugian.
ADVERTISEMENT
Sephora China telah memaksa staf kantor untuk resign, dan menutup toko sekitar 10 persen atau lebih dari 4.000 karyawan di China. Hal ini dilakukan sembari membujuk karyawan lain untuk mengundurkan diri.
Berdasarkan sumber yang tidak berkenan disebutkan, beberapa eksekutif senior, termasuk pimpinan Sephora China untuk ritel dan e-commerce juga telah meninggalkan perusahaan.
Perombakan ini terjadi setelah Sephora menunjuk mantan Kepala e-commerce Nike Inc. Asia Ding Xia sebagai kepala barunya di Tiongkok Raya, tujuannya untuk memulihkan keuntungan di negara tersebut.
Merek tersebut telah berjuang untuk berekspansi di pasar Tiongkok, yang dinilai sebagai kunci oleh para eksekutif di kerajaan mewah milik miliarder Bernard Arnault dan membidik target penjualan global sebesar USD 21,3 miliar.
"Menanggapi lingkungan pasar yang menantang dan untuk memastikan pertumbuhan masa depan kami di Tiongkok, Sephora Tiongkok saat ini tengah merampingkan struktur organisasi di kantor pusat kami untuk memastikan kami memiliki kemampuan yang tepat demi pertumbuhan berkelanjutan jangka panjang," kata juru bicara perusahaan.
ADVERTISEMENT
Juru bicara tersebut juga menuturkan jumlah jabatan di kantor pusat yang terdampak oleh PHK ini kurang dari 3 persen dari 4.000 tenaga kerja Sephora China. Meski dia tidak menjelaskan secara rinci angka pekerja yang dipangkas.
Dia juga mengklaim hak-hak karyawan seperti paket pesangon, kompensasi, dan layanan dukungan karier akan diberikan kepada mereka yang terkena dampak.
Di platform media sosial Tiongkok, termasuk Xiaohongshu, pengguna yang mengaku sebagai mantan karyawan Sephora mengaku mendapatkan paksaan untuk hengkang dari perusahaan tersebut.
Berdasarkan unggahan karyawan tersebut, beberapa pekerja dituduh menggunakan keanggotaan Sephora untuk membantu klien membeli produk dengan harga diskon, praktik umum untuk mendongkrak penjualan di industri kecantikan Tiongkok yang telah ditoleransi oleh perusahaan tersebut selama bertahun-tahun.
ADVERTISEMENT
Selain itu, beberapa karyawan yang diberhentikan dituduh melakukan pelanggaran, sehingga pengajuan pesangon ditolak.
Operasional Sephora di Tiongkok, setelah gagal bertahan di pasar di Taiwan dan Korea Selatan selama satu tahun terakhir. Meski demikian, Sephora terbilang berhasil di AS, Eropa dan Timur Tengah, bahkan Timut Tengah menjadi penyumbang pendapatan Sephora yang dapat diperhitungkan.
Berdasarkan laporan produsen perawatan kulit Shanghai Jahwa United Co. Ltd., yang menguasai 19 persen bisnisnya di daratan China, Sephora mengalami kerugian gabungan sekitar 330 juta yuan atau USD 46 juta pada tahun 2022 dan 2023. Padahal, sejak memasuki Tiongkok pada 2005, Sephora telah memiliki 300 toko.
Di pasar barat Tiongkok, Sephora telah memanfaatkan layanan penjualan berkualitas tinggi di toko fisik dan menempatkan diri sebagai tempat untuk konsumen menemukan merek khusus. Strategi ini kurang efektif di Tiongkok, di mana belanja daring merupakan moda konsumsi yang dominan dan Taobao serta Tmall milik Alibaba Group Holding Ltd. yang menjajakan jutaan merek.
ADVERTISEMENT
Persaingan dari merek lokal yang lebih murah juga meningkat. Produsen kosmetik Tiongkok menguasai sekitar 50 persen pasar negara itu tahun lalu, melampaui merek luar negeri untuk pertama kalinya, demikian dilaporkan media pemerintah.