Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Sepinya Pusat Elektronik Glodok yang Kini Ditinggal Pembeli
5 Mei 2018 14:34 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:09 WIB
ADVERTISEMENT
Sekitar pukul 09.30 WIB, terlihat hanya beberapa orang saja mulai mempersiapkan lapaknya di Kawasan Elektronik Glodok, Jakarta Barat. Sementara sebagian besar, toko di pusat elektronik itu masih tertutup rapat. Lorong-lorong juga tampak sepi. Hingga siang ini, kawasan ini tak kunjung ramai.
ADVERTISEMENT
Dulu, kawasan ini terkenal dengan pusat perbelanjaan elektronik. Namun, beberapa tahun terakhir, pembeli enggan mampir ke tempat ini.
"Dulu sekitar tahun 2000-an tiap orang pasti cari elektronik kemari, sekarang udah lebih sepi," ujar Deni, salah seorang penjaga toko elektronik ASB Computer saat ditemui kumparan (kumparan.com), di Plaza Glodok, Jakarta Barat, Sabtu (5/5).
Seperti inilah gambaran toko elektronik Glodok saat ini. Pembeli kini berpindah haluan dan lebih memilih mencari barang-barang elektronik lewat belanja online . Hanya tinggal menyentuh smartphone, barang yang dipesan langsung diproses dan diantar ke alamat pembeli.
"Iya sepi sekarang, semua pada pindah ke toko online, lebih mudah, lebih praktis, setiap hari mungkin enggak sampai Rp 2 juta per hari di sini," tambah Deni.
ADVERTISEMENT
Senada dengan Deni, Tirta juga mengaku, di lapaknya kini hanya segelintir orang saja yang datang, sehari mungkin sekitar 3-4 orang yang membeli, sisanya hanya melihat-lihat saja.
"Banyak yang lihat-lihat saja, udah makin hari makin sepi, palingan 3 atau 4 orang saja," ungkapnya.
Pedagang lain, Aswadi juga turut mengakui situasi kawasan Glodok yang kini ditinggal pembeli. Aswadi mengungkapkan, beberapa pemilik toko memilih tutup, sementara yang lainnya memilih untuk berjualan melalui online.
"Kita enggak ngitung pastinya yang pada tutup karena sudah sepi banget. Rata-rata mereka masih pegang tokonya, sebagian ada yang dijual ke teman atau memilih membuka toko online," jelas Aswadi.
Sementara Hafid mengakui, adanya penurunan pembeli di kawasan Glodok. Menurutnya, hanya pembeli yang memang ingin menjual kembali barang yang ia beli, biasanya yang masih mencari barang elektronik di kawasan Glodok.
ADVERTISEMENT
"Hanya pembeli-pembeli tertentu, memang turun, tetapi masih ada aja kalau yang memang mereka mencari untuk dijual lagi," tutupnya.