Serapan Belanja Modal WIKA Beton hingga Agustus 2019 Baru 25 Persen

21 Agustus 2019 14:20 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
RUPS tahunan PT. WIKA Beton Foto: Novan Nurul/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
RUPS tahunan PT. WIKA Beton Foto: Novan Nurul/kumparan
ADVERTISEMENT
Serapan belanja modal atau Capital Expenditure (Capex) PT Waskita Karya Beton Tbk (WIKA Beton) baru sekitar 25 persen atau Rp 200 miliar dari total dana yang dianggarkan sepanjang tahun ini Rp 779 miliar.
ADVERTISEMENT
"Capex Rp 779 tahun ini cuma eksekusi perlu waktu karena realisasi hingga kini (Agustus) Rp 90 miliar - Rp 200 miliar," ujar Direktur Keuangan WIKA Beton Imam Sudiyono saat konferensi pers di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta Selatan, Rabu (21/8).
Imam melanjutkan, hingga akhir tahun pihaknya memproyeksikan serapan capex emiten berkode saham WTON ini mencapai Rp 400 miliar -Rp 500 miliar. Sebab anggaran capex pada tahun ini sebelumnya dipatok sekitar Rp 428 miliar, lalu ada penambahan menjadi sekitar Rp 779 miliar.
"Mungkin sisanya nanti akan dialokasikan pada tahun depan. Tahun depan capex kita tidak akan ada kenaikan hingga 50 persen," katanya.
Direktur Keuangan WTON, Imam Sudiyono. Foto: Abdul Latif/kumparan
Imam optimistis tahun depan proyek infrastruktur masih bagus. Sebab pemerintah saat ini memang masih fokus pada infrastruktur, meskipun prioritas nantinya akan ke arah Sumber Daya Manusia (SDM).
ADVERTISEMENT
"Jadi masih fokus dari data yang kita peroleh pertumbuhan infrastruktur masih di atas 9 persen. Masih tumbuh signifikan. Apalagi ada isu pemindahan ibu kota di Kalimantan. Kita udah punya lahan persiapan pabrik di Kalimantan Timur," katanya.
Sementara itu, Direktur Operasi WTON I Ketut Pasek Senjaya Putra menambahkan, pada tahun depan perseroan akan melakukan diferensiasi lini bisnis untuk meningkatkan kinerja perseroan di tengah pemerintah memberikan prioritas pada sektor SDM.
"(Sektor) infrastruktur lebih turun tapi WIKA Beton sudah inovasi seperti mengarah penanganan limbah air kotor menjadi air bersih. Di sini peluang WIKA masih besar. Kita bergeser diferensiasi produk yang kita tawarkan," ungkapnya.