Serba-serbi Konser Coldplay: Dampak ke Ekonomi; Bahaya Ngutang ke Pinjol

14 Mei 2023 7:13 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Grup Musik, Coldplay. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Grup Musik, Coldplay. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kabar Coldplay akan menggelar konser perdana di Indonesia pada 15 November 2023 menjadi angin segar bagi pecinta musik di Tanah Air. Konser yang digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta Pusat, pada 15 November 2023 itu bertajuk Music of the Spheres Tour.
ADVERTISEMENT
Tidak sedikit netizen mulai mencari rekomendasi pinjaman online (pinjol) demi bisa membeli tiket konser tersebut. Berikut serba-serbi seputar konser Coldplay yang dirangkum kumparan:

Dampak Konser Coldplay ke Ekonomi RI

Ekonom INDEF, Eko Listiyanto, menyebut konser musik internasional memberi dampak bagi perekonomian meski nilainya tak sebesar dengan kontribusi sektor industri, perdagangan, dan pertanian. Namun, penyelenggaraan konser musik penting untuk menumbuhkan ekonomi kreatif.
"Konser-konser semacam ini dampaknya bagus bagi perekonomian, namun jika dikomparasikan dengan PDB (Produk Domestik Bruto), ya, sangat kecil. Karena PDB Indonesia masih bertopang pada industri, perdagangan, dan pertanian. Sektor jasa hiburan semacam ini masih kecil dalam kontribusi PDB," kata Eko saat dihubungi kumparan, Sabtu (13/5).
"Kalau mau dampak jika panjang, acara konser band internasional ini harus bisa berefek pengganda ke UMKM, jangan hanya penyelenggara saja yang untung besar karena potensi market penduduk muda dan kelas menengah Indonesia yang tumbuh," tambahnya.
ADVERTISEMENT
Dihubungi secara terpisah, Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios), Bhima Yudhistira, menjelaskan tingkat belanja masyarakat untuk acara konser cukup tinggi setelah pandemi COVID-19 selesai. Menurutnya, potensi keuntungan dari konser musik berbeda-beda, tergantung grup band atau artis yang didatangkan.

Reservasi Hotel Sekitar GBK Sudah 90 Persen

Sekretaris Jenderal Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), Maulana Yusran, mengatakan reservasi hotel di area sekitar GBK saat ini sudah di atas 90 persen.
"Reservasi di sekitaran GBK lebih dari 90 persen. Berdasarkan laporannya begitu. Untuk di luar lingkaran (sekitaran) GBK tidak terlalu banyak, mungkin 40-50 persen," kata Maulana kepada kumparan, Sabtu (13/5).
Maulana melihat animo masyarakat cukup besar sehingga berdampak melesatnya reservasi perhotelan di sekitaran GBK. Demand yang tinggi ini, dimanfaatkan para pelaku bisnis perhotelan untuk menaikkan tarif mereka.
ADVERTISEMENT

OJK Ingatkan Jangan Pakai Pinjol Ilegal

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menanggapi banyaknya warganet yang berseloroh menggunakan layanan pinjaman online atau pinjol untuk membeli tiket konser Coldplay. OJK mengimbau agar masyarakat tidak tergiur dengan tawaran pinjol ilegal untuk membeli tiket konser.
"Sobat OJK, jangan sampai gara-gara ingin nonton konser kamu terjebak pinjol ilegal. Anak muda juga bisa lho mengatur keuangan untuk wujudkan mimpi, salah satunya dengan menabung dan investasi," tulis OJK dalam unggahannya di Instagram, yang dikutip Sabtu (13/5).
OJK juga menjelaskan ciri-ciri pinjol ilegal, yakni hanya bermodal KTP, pemilik dan alamat kantor tidak jelas, menawarkan melalui SMS atau WhatsApp, tidak memiliki layanan pengaduan, meminta akses ke data pribadi, bunga dan denda tidak jelas, dan tidak berizin OJK.
ADVERTISEMENT
OJK menyarankan masyarakat terutama anak muda agar segera mengatur keuangan dengan menabung, hidup hemat, memanfaatkan promo, dan mencari penghasilan tambahan agar dapat mewujudkan keinginannya.
"Masih ada waktu nih untuk mengatur keuangan. Sobat bisa mulai dari menabung, hidup hemat, manfaatkan promo, dan mencari penghasilan tambahan," kata OJK.

Sebelum Nekat Ngutang ke Pinjol

Perencana Keuangan dari Advisors Alliance Group Indonesia, Andy Nugroho, menilai hal yang wajar ketika seseorang mengalokasikan sebagian pendapatannya untuk membeli tiket konser. Terlebih jika seseorang sudah memiliki alokasi pos pengeluaran khusus nonton konser dari pendapatannya selama bekerja.
"Boleh enggak sih kita suka nonton konser sebagai hobi? Ya boleh-boleh saja. Tapi kalau jumlahnya tidak mencukupi kita harus nabung. Jadi kalau mau mengambil tabungan yang disediakan dikhususkan untuk me time kita itu dana rekreasional itu untuk nonton konser boleh-boleh aja," ujar Andy saat dihubungi kumparan.
ADVERTISEMENT
Namun, Andy mengatakan kurang tepat jika tabungan yang digunakan itu merupakan dana tabungan darurat yang bukan dikhususkan untuk kegiatan rekreasional seperti tiket konser. Sebab, jika dana darurat digunakan akan menimbulkan risiko besar yang akan dihadapi dalam waktu jangka panjang.
Andy menyarankan jika masyarakat ingin menyaksikan konser musik sebaiknya dengan mengambil pilihan menjual barang dibandingkan dengan melakukan pinjaman online. Sebab, menjual barang memiliki konsekuensi pengambilan risiko yang lebih kecil dibanding pinjol.