Sering Disambangi Maruarar, Rusun Pasar Rumput Masuk Program 3 Juta Rumah?

1 November 2024 18:48 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sekda DKI Jakarta Joko Agus Setyono, Penjabat Gubernur Provinsi DKI Jakarta Teguh Setyabudi dan Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman, Maruarar Sirait dalam gelaran konferensi pers Open House Rusunawa Pasar Rumput, Jakarta, Jumat (1/11).  Foto: Widya Islamiati/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Sekda DKI Jakarta Joko Agus Setyono, Penjabat Gubernur Provinsi DKI Jakarta Teguh Setyabudi dan Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman, Maruarar Sirait dalam gelaran konferensi pers Open House Rusunawa Pasar Rumput, Jakarta, Jumat (1/11). Foto: Widya Islamiati/kumparan
ADVERTISEMENT
Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait, dalam sepekan terakhir telah menyambangi Rumah Susun Sewa (Rusunawa) Pasar Rumput, Jakarta Selatan sebanyak dua kali.
ADVERTISEMENT
Kunjungan pertama pada Minggu (27/10) dia didampingi Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian dan Pj Gubernur DKI Jakarta Teguh Setyabudi. Kala itu dia meminta PD Pasar Jaya sebagai pengelola rusunawa itu untuk menurunkan harga sewa yang semula Rp 3,5 juta per unit menjadi Rp 1,25 juta per unit.
Lalu kunjungan kedua pada Jumat (1/11), dia melakukan open house Rusunawa Pasar Rumput, bersama dengan Pj Gubernur DKI Jakarta dan Direksi PD Pasar Jaya, serta mengundang warga yang berminat dengan hunian tersebut.
Dalam kesempatan itu, Maruarar ditanya mengenai keterlibatan Rusunawa Pasar Rumput dalam mengakomodir kebutuhan hunian bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), termasuk ke dalam program 3 juta rumah per tahun yang digalakkan pemerintahan Prabowo.
ADVERTISEMENT
Dia kemudian menjawab, saat ini yang dilakukan pemerintah adalah untuk menyediakan hunian yang layak untuk masyarakat. Dia bilang, pemerintah dengan anggaran yang terbatas tidak bisa melakukan hal ini sendirian.
Dia juga menyoroti anggaran Kementerian PKP untuk membangun 3 juta rumah itu hanya sebesar Rp 5,07 triliun. Menurut dia, anggaran ini tidak akan cukup untuk program tersebut.
“Kalau negara, nggak bisa, makanya mesti gotong royong, gitu. Bagaimana caranya dengan anggaran Rp 5 triliun, bangun 3 juta rumah, kalau nggak gotong royong,” kata Maruarar dalam gelaran konferensi pers Open House Rusunawa Pasar Rumput, Jakarta, Jumat (1/11).
Menurut dia, penyediaan hunian untuk masyarakat tidak boleh hanya mengandalkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) saja.
ADVERTISEMENT
“Kami ini berusaha menyiapkan perumahan bagi rakyat. Kalau mengandalkan APBN, pasti nggak juga, tapi sebagai menteri, saya tidak boleh putus asa dan di Indonesia nggak ada superman yang nggak ada superteam,” imbuh Maruarar.
Sebelumnya, Maruarar Sirait mengumpulkan pengembang, bank, perusahaan bahan bangunan, asosiasi juga beberapa pihak yang terkait pembangunan perumahan dalam Diskusi Program 3 Juta Rumah di Kantor Kementerian Pekerjaan Umum, Jakarta, Senin (28/10).
Dalam diskusi tersebut, Maruarar meminta bantuan kepada pihak-pihak yang hadir untuk membantu menyukseskan program pembangunan 3 juta rumah. Dia menyebutkan tagline program ini adalah gotong royong.
"Gotong royong jangan cuma basa-basi Jangan cuma dipidatokan. Saya gak bisa sendiri, gak ada superman yang ada super team, saya mohon bapak-bapak dari yang paling kecil, yang sedang, yang besar, yuk bantu saya mengurus rakyat kita," kata Maruarar.
ADVERTISEMENT
Dia menyebutkan pihak-pihak yang ingin membantunya menyukseskan program andalan Prabowo ini, bisa memberi berbagai material yang dibutuhkan untuk pembangunan rumah, mulai dari tanah, isi rumah hingga bangunan.