Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Setahun Diresmikan Jokowi, Terminal Kijing Angkut Barang 1,2 Juta GT
22 Desember 2023 15:39 WIB
·
waktu baca 4 menit
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Jumlah kunjungan kapal dan arus barang di pelabuhan internasional ini meningkat cukup tajam usai setahun diresmikan Presiden Jokowi. Kunjungan kapal di Terminal Kijing selama sembilan bulan pertama 2023 mencapai 332 unit kapal, meningkat lebih dari dua kali lipat dibandingkan capaian 12 bulan tahun 2022 yang baru 154 buah.
Perkembangan yang cepat ini, salah satunya, disokong oleh integrasi Terminal Kijing dengan kawasan industri. Saat ini, luas Kawasan Pendukung Terminal Kijing ini mencapai 124,09 hektare.
“Dari luasan itu, kawasan yang dapat dikomersialisasi mencapai 75 persen atau 92,61 hektare,” kata Direktur Utama PT Pelindo Arif Suhartono dalam keterangan resmi, Jumat (22/12).
Arif menjelaskan, melalui pembangunan Kawasan Pendukung Terminal Kijing yang terletak di Kecamatan Sungai Kunyit, Kabupaten Mempawah ini, Pelindo ingin mendorong integrasi yang lebih baik antara pelabuhan dan kawasan industri dengan menyediakan infrastruktur dan utilitas yang memadai.
ADVERTISEMENT
“Hal ini diharapkan dapat menciptakan efek domino pertumbuhan industri di kawasan tersebut dan mendukung program hilirisasi komoditas seperti minyak kelapa sawit (Crude Palm Oil/CPO), karet, dan bauksit/alumina,” katanya.
General Manager PT Pelabuhan Indonesia (Persero) Regional 2 Pontianak, Hambar Wiyadi menambahkan, di Kawasan Pendukung Terminal Kijing kini sudah beroperasi empat pabrik pengolahan minyak kelapa sawit. Dua di antaranya adalah pabrik CPO, masing-masing dengan kapasitas 2.500 ton per hari.
"Dengan empat pabrik tersebut, Terminal Kijing akan melayani 8.000 ton per hari hasil pabrik pengolahan kelapa sawit, sehingga potensi throughput kargo curah cair akan mencapai 5,7 juta ton per tahun dan kargo curah kering 200 ribu ton per tahun,” kata Hambar.
Dia mencatat, ekspor curah cair dan curah kering melalui Kijing sudah menembus 10 negara, yakni Cina, Korea Selatan, India, Vietnam, Bangladesh, Pakistan, Thailand, Philipina, Malaysia dan Singapura.
ADVERTISEMENT
Kijing juga melayani barang-barang impor seperti peralatan proyek, metanol, dan beras. Impor tersebut antara lain bersal dari Cina, Taiwan, Thailand, Singapura dan Malaysia.
Arif menambahkan, ada dua perusahaan lagi yang sudah meneken kerja sama untuk membangun pabrik pengolahan minyak kelapa sawit. Apical, perusahaan Singapura berencana membangun Integrated Refinery Complex di Kawasan Pendukung Terminal Kijing dengan kapasitas 1,5 juta ton per tahun.
Satu lagi adalah PT Pacific Bio Industry (PBI) yang akan membangun pabrik pengolahan CPO dengan kapasitas 550 ribu ton per tahun. Bekerja sama dengan anak usaha Pelindo, yakni PT Pelindo Solusi Logistik (SPSL), PT PBI akan bersinergi dalam upaya mengoptimalkan area kawasan industri Kijing.
Pemkab Mempawah juga amat mendukung Kawasan Pendukung Terminal Kijing tersebut. Dalam Focus Group Discussion (FGD) yang diselenggarakan Kementerian Keuangan Perwakilan Kalimantan Barat bersama Pelindo Regional 2 Pontianak, Sekretaris Daerah Pemkab Mempawah Ismail mengungkapkan sejumlah dukungan pemerintah daerah pada Terminal Kijing.
ADVERTISEMENT
Dukungan itu antara lain usulan perluasan Kawasan Peruntukan Industri (KPI) pada Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Sungai Kunyit. Sesuai Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) 2014-2034, luas KIP pada RDTR Sungkai Kunyit baru 600 hektare. Saat ini, Pemkab Mempawah sudah mengusulkan kepada Provinsi Kalimantan Barat perluasan KIP tersebut menjadi 1.400 hektare.
“Usulan tersebut akan diakomodasi dalam revisi RTRW Kabupaten Mempawah yang akan disinkronkan dengan RTRW Provinsi Kalimantan Barat yang sedang disusun,” kata Ismail ketika menjadi narasumber dalam FGD yang berlangsung pada 14 Desember 2023 lalu.
Pemerintah Kabupaten Mempawah juga memberikan kemudahan melalui penyederhanaan perizinan serta penyediaan sarana layanan atau fasilitas investasi. Proses perizinan dilakukan secara online dan menggunakan tanda tangan elektronik (TTE). “Prosesnya lebih mudah, dapat dipantau, dan lebih cepat,” ujarnya lagi.
ADVERTISEMENT
Pada saat yang sama, Pemerintah sedang menyiapkan jalan nasional Pontianak-Sungai Pinyuh-Singkawang, jalan tol Pontianak-Mempawah-Kijing-Singkawang-Sambas, serta jalur kereta api Bandar Udara Supadio-Pontianak-Sungai Pinyuh-Mempawah-Singkawang-Pemangkat-Sambas-Aruk.
“Semua itu untuk menciptakan well connected ecosystem guna menstimulasi pertumbuhan hinterland di seluruh wilayah Kalimantan Barat,” kata Arif. Hasil akhir yang hendak dituju adalah penurunan biaya logistik nasional yang kini masih di posisi 14,29 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) 2022. Angka ini sudah lebih rendah dibandingkan 23,8 persen pada 2018. Pemerintah menargetkan biaya logistik di angka delapan persen pada 2045.
Saat ini, Terminal Kijing dikelola PT Pelabuhan Tanjung Priok (PTP) Multipurpose, anak usaha PT Pelindo Multi Terminal (SPMT) –anak perusahaan PT Pelindo (Persero). Terminal Kijing pada tahap inisial memiliki dermaga dengan panjang satu kilometer dengan kapasitas peti kemas 500 ribu TEUs per tahun, dan terminal multipurpose sebesar 500 ribu ton per tahun.
ADVERTISEMENT
Pembangunan Terminal Kijing sendiri dibagi dalam tiga tahap. Jika seluruh pembangunannya selesai, Terminal Kijing setiap tahunnya akan mampu melayani 1,95 juta TEUs peti kemas, 12,18 juta ton curah cair, 15 juta ton curah kering, serta 1 juta ton muatan multipurpose.