Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Setahun Kelola Blok Rokan, Pertamina Setor Rp 30 Triliun ke Negara
8 Agustus 2022 21:35 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Setahun mengelola Blok Rokan , PT Pertamina (Persero) melalui PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) menyetor Rp 30 triliun ke kas negara. Setoran ini terjadi seiring dengan kenaikan produksi di tengah tingginya harga minyak dunia yang menguntungkan bisnis hulu migas.
ADVERTISEMENT
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan menunjukkan kontribusi besar dari Blok Rokan terhadap perekonomian nasional selama satu tahun terakhir. Saat perusahaan menerima alih kelola Blok Rokan setahun lalu dari tangan Chevron, produksinya minyaknya hanya 158 ribu barel per hari (bph). Dengan melakukan 370 pengeboran, kini produksi bisa naik ke 161 ribu bph.
"Kontribusi PHR ke produksi upstream Pertamina mencapai 30 persen, paling banyak dari Lapangan Duri dan Rumbai. Setoran pajak kita Rp 30 triliun ke negara," kata Nicke di Lapangan Duri, Blok Rokan, Riau, Selasa (8/8).
Menurut Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati, pencapaian tersebut diraih berkat beberapa upaya optimal yang dilakukan para perwira Subholding Upstream. Pertama, peningkatan aktivitas pengeboran dan kerja ulang sebagai upaya optimasi sumur existing. Kedua, peningkatan aktivitas pada fasilitas produksi dan sarana pendukung. Ketiga, implementasi teknologi dan transformasi digital di Subholding Upstream Pertamina.
ADVERTISEMENT
Salah satu upaya optimal yang ditunjukkan oleh Subholding Upstream adalah keberhasilan Pertamina Hulu Rokan dalam melaksanakan alih kelola Blok Rokan dalam satu tahun terakhir ini.
"PHR mampu melewati proses transisi, mencakup cultural engagement yang meliputi penyesuaian proses bisnis, budaya kerja dan sistem manajemen keselamatan, serta sharing best practice dengan entitas Pertamina lainnya sehingga operasional Blok Rokan berjalan lancar," ujar Nicke.
Sementara itu, Direktur Utama PHR Jaffee A. Suardin menyebut, setahun sebelum alih kelola, pengeboran di blok ini hanya rata-rata 105 pemboran. Saat Pertamina masuk, pengeboran ditingkatkan menjadi 370 sumur. Selama itu pula, ada 15 ribu kegiatan work over dan well intervention well services.
Aktivitas juga meningkat. Saat alih kelola, hanya ada 9 rig pengeboran. Namun saat ini sudah mencapai 21 rig dengan target akhir tahun 27 rig. Pun dengan work over well services yang saat alih kelola dilakukan hanya ada 25 rig, kini sudah mencapai 32 rig dengan target akhir tahun 52 rig.
ADVERTISEMENT
Dengan semua usaha ini, volume cadangan saat awal transisi 320,1 mmboe, sekarang meningkat menjadi 370,2 mmboe.
"Dengan harga minyak yang baik ini, kita juga dinvestasikan lagi untuk eksplorasi dengan cara unkonvensional (MNK) yang pengeborannya lebih dalam. Target akhir tahun drill dua sumur MNK ini," ujarnya.