Setelah Ahok, Ada Kejutan Apalagi dari Erick Thohir?

18 November 2019 7:23 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ahok kunjungi Lapangan Banteng. Foto: YouTube / Panggil Saya BTP
zoom-in-whitePerbesar
Ahok kunjungi Lapangan Banteng. Foto: YouTube / Panggil Saya BTP
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Belum satu bulan menjabat sebagai Menteri BUMN, Erick Thohir membuat kejutan dengan memanggil Basuki Tjahja Purnama alias Ahok pada Senin (13/11) lalu ke Kementerian BUMN. Pertemuan keduanya berlangsung selama 1,5 jam.
ADVERTISEMENT
Usai menghadap Erick, Ahok mengaku diajak bergabung pada salah satu BUMN. Tapi dia enggan menyebutkan BUMN mana dan jabatan apa. Dia sendiri menyatakan kesediaannya pada tawaran tersebut.
Erick hingga kini masih bungkam soal kepentingannya memanggil Ahok. Dia hanya mengatakan Ahok bakal ditempatkan di BUMN energi. Kabar yang beredar, Ahok bakal merapat ke PT Pertamina (Persero) sebagai komisaris utama.
Setelah Ahok, kejutan apa lagi dari Erick?
Berdasarkan sumber kumparan, Erick masih akan memanggil orang-orang untuk mengurusi BUMN, bisa ditempatkan di dalam struktur Kementerian BUMN sendiri atau menduduki jabatan direksi ataupun komisaris perusahaan pelat merah.
Misalnya pada Senin (18/11) pagi ini, Erick bakal memanggil Chandra Hamzah ke kantornya. Chandra merupakan mantan Komisioner Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
ADVERTISEMENT
Chandra disebut bakal ditawari jabatan komisaris BUMN. Pada 2014, Chandra pernah menjabat sebagai Komisaris Utama PT PLN (Persero).
Oleh mantan Menteri BUMN Rini Soemarno, Chandra dipindah menjadi Komisaris Utama PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Tapi dia menolaknya, lantas mundur.
"Iya (menjadi komisaris)," kata sumber kumparan, Senin (11/11).
Chandra M Hamzah memberikan keterangan pers terkait Revisi UU KPK di Gedung KPK, Jakarta, Senin (16/9). Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
Suara lain mengatakan, Chandra Hamzah bakal menjadi staf khusus Menteri BUMN bidang hukum. Dia diminta membantu Menteri BUMN menangani kasus-kasus hukum.
Jabatan terakhir Chandra di KPK sebagai Wakil Ketua KPK Bidang Penindakan serta Bidang Informasi dan Data periode 2007-2011. Tapi sayangnya, pada 2009, Chandra dipolisikan bersama rekan sejawatnya Bibit Samad Rianto, imbas dari kasus Cicak vs Buaya antara KPK melawan Polri kala itu.
ADVERTISEMENT
Juru Bicara Kementerian BUMN Arya Sinulingga mengatakan, memang bakal perombakan besar di tubuh Kementerian BUMN.
Meski enggan mengomentari soal rencana dipanggilnya Chandra Hamzah pagi ini, Arya mengaku perombakan dilakukan karena Kementerian BUMN di bawah kepemimpinan Erick dan dua wakilnya akan berlari membereskan masalah yang selama ini membelenggu di BUMN.
"Yang pasti perombakan struktur dulu, kemudian perombakan orang-orangnya. Saat ini sedang diproses perpres (peraturan presiden) perombakan struktur di Kementerian BUMN. Termasuk di dalamnya kewenangan wamen," kata Arya saat dihubungi kumparan.