Setelah IPO, Mitratel Ingin Ekspansi Bisnis Jaringan 5G

10 November 2021 15:18 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk atau Mitratel, perusahaan menara telekomunikasi terbesar di Indonesia, melangsungkan penawaran umum perdana (Initial Public Offering/IPO) dengan menawarkan sebanyak-banyaknya 29,85% saham kepada publik. Foto: Dok. PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk
zoom-in-whitePerbesar
PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk atau Mitratel, perusahaan menara telekomunikasi terbesar di Indonesia, melangsungkan penawaran umum perdana (Initial Public Offering/IPO) dengan menawarkan sebanyak-banyaknya 29,85% saham kepada publik. Foto: Dok. PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
PT Dayamitra Telekomunikasi atau Mitratel berencana untuk melebarkan sayap menjadi perusahaan infrastruktur telekomunikasi usai melantai di bursa saham atau initial public offering (IPO). Rencana ini merupakan strategi yang bakal ditempuh perusahaan setelah mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI).
ADVERTISEMENT
Anak Usaha PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk ini rencananya bakal IPO pada 22 November 2021. Dengan memakai kode saham MTEL, emiten ini bakal melepas maksimal 29,85 persen saham.
Dari aksi korporasi ini, diharapkan Mitratel meraup dana segar hingga Rp 25 triliun. Dana tersebut bakal digunakan buat kegiatan bisnis perusahaan ke depan setelah menjadi perusahaan publik.
Direktur Utama Mitratel Theodorus Ardi Hartoko mengungkapkan, perusahaan yang ia pimpin bakal melebarkan lini bisnis ke depannya. Dari yang saat ini sebagai penyedia menara telekomunikasi, menjadi perusahaan infrastruktur termasuk dalam pengembangan jaringan 5G.
"Kami tidak semata mengembangkan bisnis tower saja. Tapi kita juga akan mengembangkan untuk menjadi infrastructure company yang nantinya akan siap mensupport era 5G maupun kelanjutannya," ujar Ardi dalam rapat bersama Komisi VI DPR RI, Rabu (10/11).
ADVERTISEMENT
Saat ini, Mitratel tercatat memiliki menara sebanyak 28.030 unit. Dengan PT Telekomunikasi Selular sebagai tenant utamanya.
Sebesar 57 persen dari jumlah menara di bawah penguasaan Mitratel ini berada di luar Jawa. Hal ini membuat Dirut Mitratel yakin mereka bisa punya andil signifikan dalam pengembangan jaringan 5G.
"Kami memahami perubahan teknologi yang cepat menuntut kami harus mengakselerasi kompetensi Mitratel saat ini maupun ke depan. Inilah yang tercermin dari rencana yang sudah kami tuangkan business plan kami," pungkasnya.