Setelah Minerba, Pemerintah Akan Hilirisasi Sektor Migas

20 September 2023 16:02 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Investasi Bahlil Lahadalia dalam 4th International Convention on Indonesian Upstream Oil and Gas (ICIUOG) 2023, Rabu (20/9/2023). Foto: SKK Migas
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Investasi Bahlil Lahadalia dalam 4th International Convention on Indonesian Upstream Oil and Gas (ICIUOG) 2023, Rabu (20/9/2023). Foto: SKK Migas
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Hilirisasi di sektor energi terus berlanjut. Setelah menjalankan program hilirisasi di sektor mineral dan batu bara (Minerba), kini pemerintah berencana menerapkannya di sektor migas. Hal itu diungkap Menteri Investasi Bahlil Lahadalia di hadapan para investor migas lokal dan asing.
ADVERTISEMENT
Gas menjadi salah satu komoditas yang akan masuk hilirisasi ini. Para Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) diminta aktif untuk memasok kebutuhan gas industri dalam negeri sebelum diekspor. Pemerintah juga meminta mereka memprioritaskan penyaluran migas khususnya gas untuk memenuhi kebutuhan domestik, dengan catatan industri yang menyerap gas juga harus sudah siap.
"Tanya dulu pada teman-teman industri domestik, prioritaskan mereka, agar ada nilai tambah di dalam negeri," ujar Bahlil dalam 4th International Convention on Indonesian Upstream Oil and Gas (ICIUOG) 2023, Rabu (20/9).
Berdasarkan data Kementerian ESDM, hingga 2021, sebanyak 64,3 persen produksi gas Indonesia digunakan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri dengan. Total gas yang disalurkan adalah 5.734,43 BBTUD. Dari jumlah tersebut, sebesar 27,45 persen untuk kebutuhan industri, ekspor berupa LNG sebesar 22,18 persen, pupuk 12,08 persen, ekspor 13,14 persen, dan listrik 11,90 persen.
ADVERTISEMENT
Indonesia juga memanfaatkan gas untuk kebutuhan domestik LNG dan LPG masing-masing sebesar 8,56 persen dan 1,56 persen. Sebagian kecil dari sisa konsumsi adalah untuk gas kota dan gas untuk bahan bakar transportasi.
Ke depan, industri migas tidak hanya berbicara tentang bahan bakar transportasi. Untuk gas misalnya akan memiliki peran kunci untuk pengembangan industri petrokimia. Dua proyek besar hilirisasi migas misalnya ada di Indonesia timur yakni blok Kasuri serta Berau.
"Ada pupuk, blue amonia di Fakfak dan Bintuni. Fakfak ada Genting Oil dan Bintuni ada BP," kata Bahlil.
Menteri Investasi Bahlil Lahadalia dalam 4th International Convention on Indonesian Upstream Oil and Gas (ICIUOG) 2023, Rabu (20/9/2023). Foto: SKK Migas
Pemanfaatan gas di dalam negeri dengan hilirisasi juga akan mendorong pertumbuhan usaha para pengusaha domestik. Bahlil menggarisbawahi bahwa industri hulu migas tanah air bisa berpotensi besar menjadi kunci utama dalam perekonomian di daerah.
ADVERTISEMENT

Minta Pengusaha Lokal Diberi Banyak Peran

Dalam kesempatan ini, Bahlil meminta pengusaha daerah untuk berkolaborasi dalan menjalankan bisnisnya. Para pelaku usaha diminta untuk ikut terlibat dalam pembinaan pengusaha daerah sehingga masyarakat daerah juga bisa merasakan manfaat keberadaan cadangan migas di wilayahnya.
"Kita harus kolaborasi dengan pengusaha nasional, teman-teman di daerah, UMKM daerah. Jangan lagi kontraktor dibawa lagi semua dari Jakarta. Bina teman-teman daerah yang memenuhi syarat. Jangan jadi penonton. Ini dasarnya permen investasi sudah dibuat jadikan teman-teman daerah objek dan subjek. Kalau sumur migas di Sulawesi pakai orang Sulawesi," ujarnya.
Industri hulu migas akan menjadi prioritas untuk dijaga iklim investasinya karena sektor migas memiliki kontribusi yang besar terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.
"Untuk investasi, kita tetap dorong butuh kontribusi, postur di pertumbuhan ekonomi didorong sampai 35 persen. Konsumsi kita tekan sehingga keseimbangan pertumbuhan ekonomi berkualitas," ungkap Bahlil.
Ilustrasi pengeboran minyak lepas pantai. Foto: Dok. Pertamina