Seumur Hidup Tak Pernah Menabung, Ahmad Albar Langsung Nabung Saham

31 Januari 2018 19:31 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Godbless saat ditemui di Gedung BEI (Foto: Ela Nurlaela/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Godbless saat ditemui di Gedung BEI (Foto: Ela Nurlaela/kumparan)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Bursa Efek Indonesia (BEI) mengundang grup musik rock legendaris God Bless, pada penutupan perdagangan saham Rabu (31/1). Kelompok musik yang berdiri di era 70-an itu, datang dengan formasi lengkap.
ADVERTISEMENT
Mereka adalah Ian Antono (gitar), Donny Fattah Gagola (bass), Abadi Soesman (kibor), Fajar Satritama (drum), dan tentu saja Sang Vokalis, Ahmad Albar. Lelaki kelahiran Surabaya 71 tahun lalu itu, mengaku baru pertama kali ini datang ke BEI.
Menurut dia, kehadirannya ini memberikan pengalaman baru selain untuk tampil bermusik, juga belajar menabung saham. "God Bless tampil di Bursa Efek Indonesia dan pertama kali saya nabung karena dari dulu itu saya enggak pernah nabung dan sekarang mulai belajar nabung," katanya.
Untuk mengajak masyarakat berinvestasi di pasar modal, BEI mengangkat “Yuk Nabung Saham” (YNS) sebagai tema kampanyenya. YNS diharapkan bisa memberikan pengetahuan mengenai seluk beluk investasi pasar modal, khususnya kepada masyarakat yang selama ini awam dengan pasar modal.
Ahmad Albar, Godbless (Foto: Alexander Vito/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ahmad Albar, Godbless (Foto: Alexander Vito/kumparan)
"Enggak usah takut, Anda bisa tenang mengikuti perkembangan saham di sini, dan tidak perlu khawatir lagi roboh (lagi). Saya bersama anggota Godbless yang lain diberi kesempatan untuk menanam saham atau menabung," jelasnya, sambil menyinggung kasus robohnya balkon lobby BEI di tower 2.
ADVERTISEMENT
Selain ditandai kehadiran God Bless, perdagangan saham kali ini juga dihadiri oleh Ketua DPR Bambang Soesatyo dan sejumlah anggota Komisi XI DPR. "Garuk terus keuntungan dan investasi dari luar negeri kepada Indonesia, karena kalau kepercayaan internasional kepada ekonomi kita makin baik, maka yang disenangkan adalah rakyat," tutur Bambang.