Shell Akuisisi Perusahaan Pengolah Limbah Sawit EcoOils Limited

1 November 2022 19:22 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi SPBU Shell. Foto: REUTERS/Marcos Brindicci
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi SPBU Shell. Foto: REUTERS/Marcos Brindicci
ADVERTISEMENT
Royal Dutch Shell plc (Shell) mengakuisisi 100 persen perusahaan pengolah limbah sawit EcoOils Limited (EcoOils). Pembelian saham dilakukan Shell Eastern Petroleum (Pte) Ltd, anak perusahaan Shell.
ADVERTISEMENT
Aksi korporasi ini merupakan bagian dari ambisi Shell untuk meningkatkan produksi bahan bakar rendah karbon yang berkelanjutan untuk transportasi, termasuk bahan bakar penerbangan yang berkelanjutan. Akuisisi ini akan mencakup 100 persen anak perusahaan EcoOils di Malaysia dan 90 persen anak perusahaannya di Indonesia.
EcoOils menggunakan perusahaan yang memiliki teknologi daur ulang untuk mengurangi limbah yang masuk ke tempat pembuangan akhir (TPA). Limbah di sini menghasilkan minyak bumi pemutihan bekas, bahan baku biofuel yang diakui secara internasional dapat digunakan untuk memproduksi bahan bakar rendah karbon.
Wakil Presiden Senior Shell Sinead Lynch mengatakan untuk terus memasok pelanggan dengan produk energi yang mereka butuhkan di masa depan, Shell berinvestasi dan memproduksi bahan bakar rendah karbon yang berkelanjutan untuk transportasi.
ADVERTISEMENT
"Akuisisi ini memberikan akses aman ke bahan baku canggih yang diakui yang dapat digunakan di fasilitas bahan bakar nabati Shell untuk memenuhi tujuan itu,” kata Lynch dalam keterangan resmi, Selasa (1/11).
Shell Foto: Reuters/Arnd Wiegmann
Lynch menjelaskan akuisisi ini juga menegaskan komitmen transformasi bisnis Shell yang sedang berlangsung. Perusahaan berusaha memberikan lebih banyak solusi energi rendah karbon kepada pelanggan sebagai bagian dari perjalanan dekarbonisasi Shell.
Menurutnya, bahan bakar rendah karbon akan membantu memenuhi permintaan solusi dekarbonisasi yang terus meningkat dari pelanggan di sektor transportasi, termasuk sektor yang sulit didekarbonisasi seperti penerbangan. Bahan bakar penerbangan berkelanjutan saat ini menyumbang sekitar 0,1 persen dari bahan bakar penerbangan global.
Pada 2030, Shell bertujuan untuk memiliki setidaknya 10 persen dari penjualan bahan bakar penerbangan globalnya sebagai bahan bakar penerbangan yang berkelanjutan.
ADVERTISEMENT
EcoOils memiliki sekitar 80 pemasok, lebih dari 360 staf dan operasinya mencakup lima pabrik dengan kapasitas produksi saat ini 65 kiloton minyak bumi pemutih bekas per tahun. Ini diakreditasi oleh International Sustainability and Carbon Certification, sistem sertifikasi keberlanjutan yang mencakup bahan baku limbah.