Shopee Gelar Pelatihan Santri Siap Ekspor, Bisa Kantongi Sertifikasi Halal

29 Mei 2024 19:28 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Head of Public Affairs Shopee Indonesia Radynal Nataprawira dan Wakil Ketua Umum PBNU KH Sayyid Muhammad Hilal Al Aidid (kedua kanan) dan Pengurus PBNU dalam peresmian pelatihan Santri Siap Ekspor di Kantor PBNU, Jakarta, Rabu (29/5/2024).  Foto: Widya Islamiati/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Head of Public Affairs Shopee Indonesia Radynal Nataprawira dan Wakil Ketua Umum PBNU KH Sayyid Muhammad Hilal Al Aidid (kedua kanan) dan Pengurus PBNU dalam peresmian pelatihan Santri Siap Ekspor di Kantor PBNU, Jakarta, Rabu (29/5/2024). Foto: Widya Islamiati/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
PT Shopee International Indonesia atau Shopee Indonesia menggelar pelatihan Santri Siap Ekspor yang melibatkan santri di berbagai pondok pesantren. Nantinya, santri yang mengikuti program ini akan mendapatkan kesempatan untuk mengantongi sertifikasi halal.
ADVERTISEMENT
Head of Public Affairs Shopee Indonesia, Radynal Nataprawira mengatakan pelatihan yang dimulai hari ini Rabu (29/5) di Jakarta ini, merupakan realisasi komitmen Shopee Indonesia melalui Shopee Barokah dalam menggerakkan roda perekonomian lingkungan Pesantren dan kerakyatan sekitar melalui santri. Sehingga santri dapat berdaya saing global.
Dalam pelaksanaan pelatihan ini, Shopee Indonesia bekerja sama dengan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Sementara, dalam penerbitan sertifikasi halal, Shopee Indonesia menggandeng Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH).
“Para Santri nantinya juga insyaallah berkesempatan untuk bisa mendapatkan sertifikasi halal melalui Shopee yang menjadi kerja sama Shopee Barokah dengan BPJPH,” ujar Radynal di Kantor PBNU, Jakarta, Rabu (29/5).
Radynal melanjutkan, dalam pelatihan ini, peserta akan mendapatkan pembelajaran mengenai bisnis digital dan e-commerce, hingga kiat-kiat ekspor produk ke berbagai negara. Dengan demikian, menurut dia, program ini juga merupakan bentuk konsistensi Shopee dalam memperhatikan UMKM lokal.
ADVERTISEMENT
“Kami juga telah menyiapkan metode pembelajaran bagi para santri dengan modul-modul yang diharapkan dapat memberikan wawasan seputar bisnis digital dan e-commerce, hingga kiat-kiat dalam mengekspor produk lokal karya santri ke berbagai negara di Asia Tenggara, Asia Timur, dan Amerika Latin bersama lebih dari 26 juta produk UMKM lainnya yang sudah berhasil ekspor bersama Shopee,” tambah Radynal.
Pelatihan ini, lanjut Radynal, diikuti oleh 1.000 Santri dan akan dilangsungkan bertahap dan secara hybrid di berapa provinsi di Indonesia seperti Sumatera Selatan, Sumatera Utara, Kalimantan, Sulawesi, Tangerang Raya, Bogor, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Solo Raya, DIY, Jawa Timur, Malang Raya, dan Bali hingga Nusa Tenggara.
Adapun modul yang telah disiapkan oleh Shopee Indonesia meliputi: Modul 1 bertajuk Membuka Wawasan Bisnis Digital dan Berjualan di E-Commerce. Lalu Modul 2 yaitu Persiapan dan Langkah Berjualan di Shopee dan Manajemen Toko.
ADVERTISEMENT
Selanjutnya Modul 3 terkait Cara Memproses Pesanan di Shopee, kemudian Modul 4 tentang Program dan Fitur Promosi di Shopee dan terakhir Modul 5 Program Ekspor Shopee.
Wakil Ketua Umum PBNU, KH Sayyid Muhammad Hilal Al Aidid menyambut kelas pelatihan untuk santri yang dimulai di Jakarta hari ini. Menurut dia, kerja sama ini bertujuan untuk memfasilitasi usaha santri NU agar bisa berkembang baik di dalam negeri maupun mancanegara.
“Selain itu, kerja sama ini sangat penting untuk menumbuhkan jiwa kewirausahaan di kalangan santri NU dengan memanfaatkan perkembangan teknologi. Kemajuan teknologi merupakan keniscayaan bagi santri NU dan harus mampu beradaptasi. Kami sangat mengapresiasi Shopee, karena memiliki nilai dan peran penting di dunia perdagangan,” jelas Sayyid Muhammad Hilal dalam kesempatan yang sama, di Jakarta, Rabu (29/5).
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, pemerintah memundurkan pemberlakuan sertifikasi halal untuk UMKM. Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menuturkan, sertifikasi halal khusus UMKM akan diberlakukan mulai 2026.
Keputusan ini diutarakan Airlangga usai dipanggil Presiden Jokowi untuk membahas sertifikasi halal yang akan diberlakukan kepada semua pelaku usaha makanan dan minuman.
“Presiden memutuskan bahwa untuk UMKM makanan, minuman dan yang lain itu pemberlakuannya diundur tidak 2024 tapi 2026. Itu disamakan dengan obat tradisional herbal dan yang lain, kemudian juga produk kimia kosmetik juga 2026, kemudian aksesoris, kemudian barang rumah tangga, kemudian berbagai alat kesehatan dan juga terkait hal yang lain itu berlaku 2026," kata Airlangga di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (15/5).
Sementara, sertifikasi halal untuk industri akan berlaku mulai 17 Oktober 2024 sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2021.
ADVERTISEMENT