Shopee Pastikan Batik hingga Kebaya Dijual UMKM RI, Tak Boleh Penjual Asing

15 September 2021 13:25 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
com-#BelanjaDariRumah Shopee Foto: Kanya Nayawestri/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
com-#BelanjaDariRumah Shopee Foto: Kanya Nayawestri/kumparan
ADVERTISEMENT
Platform e-commerce Shopee sempat diterpa kabar lebih memilih produk asing dibanding memfasilitasi barang dari para pelaku UMKM Indonesia. Hal tersebut langsung diluruskan oleh Executive Director Shopee Indonesia, Christin Djuarto.
ADVERTISEMENT
Christin memastikan informasi yang sempat ramai diperbincangkan itu tidak benar. Ia mengatakan pihaknya mendukung penuh kinerja UMKM di dalam negeri.
"Awal tahun ini memang ada isu-isu kalau misalnya Shopee pilih produk asing, dan apakah saya melihat memang sebenarnya penjualan untuk cross border penjual asing sih enggak banyak, di Shopee itu kecil persentasenya," kata Christin saat RDPU dengan Komisi VI DPR, Rabu (15/9).
Meski begitu, Christin mengakui memang ada kekhawatiran kalau Shopee memberi karpet merah barang impor. Ia menegaskan Shopee Indonesia malah membatasi penjual asing menjual barang tertentu atau produk UMKM Indonesia.
Kantor pusat baru Shopee di Singapura. Foto: Astrid Rahadiani/kumparan
"Tapi memang kita lihat ada kekhawatiran dari masyarakat, ada kekhawatiran dari pemerintah karena dan memang posisinya mungkin lagi pandemi juga jadi semua ini sangat ingin kompetitif," ujar Christin.
ADVERTISEMENT
"Shopee sendiri dengan proaktif mempunyai inisiatif membatasi produk-produk unggulan Indonesia untuk tidak dimasukkan oleh dan tidak dijual oleh penjual asing di platform kita," tambahnya.
Christin mengungkapkan beberapa produk UMKM yang tidak boleh dijual penjual asing di Shopee mulai dari batik, kebaya, hingga fashion muslim. Ia merasa langkah tersebut membuat UMKM Indonesia lebih fokus dalam meningkatkan kinerjanya karena tak ada lagi khawatir.
"Memang penjualnya tidak banyak tapi menurut kita ini mungkin bagus supaya UMKM Indonesia lebih fokus juga, jadi tidak usah pusing masalah itu," tutut Christin.