Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.95.1
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan ke-13 jenis produk dari luar negeri yang ditutup dari platform Shopee mulai dari hijab, atasan muslim perempuan, bawahan muslim perempuan, atasan muslim pria, bawahan muslim pria, outwear muslim, mukena, pakaian muslim anak, aksesoris muslim, peralatan salat, batik, hingga kebaya.
"Shopee sudah sepakat untuk identifikasi produk luar negeri agar tidak membunuh produk UMKM. Ini perlu diapresiasi, sebagai tindak lanjutnya adalah pihak Shopee menutup akses 13 jenis produk luar negeri," kata Teten dalam konferensi pers virtual, Selasa (18/5).
Menurut Teten, dengan penutupan 13 jenis produk luar negeri dari Shopee Indonesia ini potensinya cukup besar untuk penyelamatan produk UMKM , hampir Rp 300 triliun per tahun.
"Seperti industri fashion muslim Rp 280 triliun dan industri batik potensinya saya kira Rp 4,89 triliun," lanjut Teten.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, Indonesia memang sudah masuk dalam perdagangan bebas. Namun, bukan berarti produk UMKM harus dimatikan dengan adanya gempuran produk luar negeri yang padahal sudah banyak pabriknya di Indonesia.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Shopee Indonesia Handhika Jahja mengungkapkan tidak ada paksaan dari pemerintah Indonesia dalam menutup 13 jenis produk dari luar negeri ini. Sebab, selama ini produk luar negeri yang dijual di Shopee Indonesia hanya 3 persen dari total produk yang ada.
Namun, dia tidak menyebutkan dari negara mana 13 jenis produk luar negeri yang ditutup ini. Begitupun jumlah toko yang disetop penjualannya akibat kebijakan ini.
"13 sektor ini dari seluruh negara. Berapa total toko yang ditutup? Terus dalam proses, saya harus rekap lagi jumlahnya," ujarnya.
ADVERTISEMENT