Siap IPO, Perusahaan Rental Mobil Ini Tawarkan Saham Rp 100-150/Lembar

7 Juni 2018 16:32 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi index saham di Bursa Efek Jakarta. (Foto: AFP/Bay Ismoyo)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi index saham di Bursa Efek Jakarta. (Foto: AFP/Bay Ismoyo)
ADVERTISEMENT
Perusahaan yang bergerak dibidang penyewaan kendaraan mobil, PT Batavia Prosperindo Trans, bersiap-siap untuk menjadi perusahaan publik. Perusahaan berencana melepaskan sahamnya sebanyak-banyaknya 492 juta lembar saham.
ADVERTISEMENT
Menurut Direktur Utama Batavia Prosperindo Paulus Handigdo, perusahaan ditargetkan bisa melantai di bursa pada 9 Juli 2018. Adapun dalam aksi korporasinya perusahaan mematok harga sahamnya dikisaran Rp 100-150 per saham.
"Jumlah saham yang ditawarkan 492 juta lembar atau 30% dari modal disetor setelah penawaran perdana. Harga penawaran di kisaran Rp 100-150 per saham," kata Paulus dalam acara Due Diligence Meeting di Gedung BEI, Sudirman, Jakarta Selatan, Kamis (7/6).
Bisnis rental mobil di Jakarta (Foto: elsa toruan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Bisnis rental mobil di Jakarta (Foto: elsa toruan/kumparan)
Nantinya, raihan dana yang diincar perusahaan sekitar Rp 49,29 miliar- Rp 73,93 miliar. Dalam aksi korporasinya perusahaan telah menunjuk PT Panin Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi.
Adapun dana penawaran saham perdana atau Initial Public Offering (IPO) tersebut akan digunakan untuk meningkatkan bisnis perusahaan dengan menambahkan jumlah armadanya.
ADVERTISEMENT
"Jadi rinciannya sekitar 50% akan digunakan untuk penyelesaian angsuran utang sewa pembiayaan untuk Agustus-Desember atas pembelian armada kendaraan bermotor yang telah dilakukan dari pihak ketiga dan pihak afiliasi II," katanya.
Sementara sekitar 50% lagi dananya akan digunakan untuk pembayaran uang muka dan angsuran atas pembelian armada kendaraan motor baru baru.
Berdasarkan data perusahaan, hingga 2017 total aset perusahaan tercatat sebesar Rp 330 juta, naik dibandingkan total aset tahun lalu yang mencapai Rp 156 juta. Selain itu, di tahun 2017 perusahaan mencatatkan pendapatan sebesar Rp 60,6 juta atau lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai Rp 27,9 juta.