Siap IPO, Produsen Makanan Gunanusa Eramandiri (GUNA) Bidik Dana Rp 75 M

20 Juni 2024 11:11 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gedung PT Gunanusa Eramandiri Tbk (GUNA). Foto: GUNA
zoom-in-whitePerbesar
Gedung PT Gunanusa Eramandiri Tbk (GUNA). Foto: GUNA
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Produsen makanan dan kacang-kacangan, PT Gunanusa Eramandiri Tbk (GUNA), siap melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui Initial Public Offering (IPO). Perseroan berencana melepas maksimal melepas maksimal 20 persen sahamnya ke publik atau sebanyak-banyaknya 500.000.000 saham baru.
ADVERTISEMENT
Adapun kisaran harga penawaran awal sebesar Rp 100 sampai dengan Rp 150 per lembar sahamnya. Perseroan mengharapkan dana yang dapat terhimpun dari aksi korporasi ini ditargetkan berkisar Rp 75 miliar.
Masa penawaran awal dilakukan pada 20-26 Juni 2024, dengan tanggal efektif 28 Juni 2024. Sementara itu, masa penawaran umum pada 2-4 Juli 2024, dengan tanggal penjatahan pada 4 Juli 2024. Distribusi saham elektronik pada 5 Juli 2024 dan pencatatan saham di BEI pada 8 Juli 2024.
Direktur Utama PT Gunanusa Eramandiri Tbk (GUNA) Ivan Cokro Saputra mengatakan, seluruh dana yang diperoleh dari Penawaran Umum Perdana Saham akan digunakan oleh perseroan untuk modal kerja (operational expenditure), seperti untuk pembiayaan kebutuhan operasional perseroan, antara lain untuk pembelian bahan baku kacang almond dan kacang tanah. Dasar pertimbangan Perseroan menggunakan dana dari hasil Penawaran Umum ini untuk membeli bahan baku kacang almond dan kacang tanah yang mana keduanya adalah bahan baku utama perseroan.
ADVERTISEMENT
Ivan mengatakan, panen raya kacang almond hanya terjadi setahun sekali, yaitu pada Agustus sampai Oktober, sehingga pada saat itu harga almond mencapai harga terendah. Demikian pula untuk panen raya kacang tanah hanya terjadi sebanyak dua kali dalam setahun, yakni panen raya pertama terjadi pada Februari dan dan panen raya kedua terjadi pada bulan September dan Oktober.
“Oleh sebab itu aksi korporasi, yang dilakukan Perseroan ini guna melakukan pembelian bahan baku tersebut sebanyak-banyaknya untuk persediaan dengan harga yang murah karena kebutuhan Perseroan untuk membeli bahan baku sangat penting guna untuk memenuhi permintaan pelanggan,” katanya melalui siaran pers, Kamis (20/6).
Ivan menyebut, perseroan berada pada industri yang memiliki niche market, dalam pengertian perseroan menjual produknya pada segmen pasar khusus yakni business to business (B2B). Perseroan memproses kacang almond yang dipasarkan dengan menggunakan merk Almonesia dan kacang-kacangan lainnya menggunakan merk John Farmer yang telah menjadi merk terkenal pada segmen Nuts Ingredients secara nasional dan beberapa negara ASEAN, termasuk Malaysia, Thailand dan Filipina.
ADVERTISEMENT
Perseroan juga menjalin kerja sama business to business (B2B) dengan beberapa produsen makanan dan minuman raksasa seperti PT Mayora Indah Tbk, PT Unilever Indonesia Tbk, PT Perusahaan Industri Ceres (Delfi Group), PT Indofood CBP Suksess Makmur Tbk, hingga PT Nippon Indosari Corpindo Tbk.
“Perseroan secara aktif terus melakukan riset, agar dapat melakukan inovasi produk baru, menjalin hubungan baik dengan pelanggan dan pemasok. Kami juga akan melakukan penambahan pangsa pasar melalui perluasan jaringan distribusi retail untuk pasar lokal dan internasional," jelasnya.
Berdasarkan data laporan keuangan perseroan konsolidasi per 31 Desember 2023 yang telah diaudit, total aset GUNA mencapai Rp 757,09 miliar, dengan total penjualan sebesar Rp 1,4 triliun dan laba neto tahun berjalan sebesar Rp 94,8 miliar. Adapun dari penjualan sebesar Rp 1,4 triliun utamanya diperoleh dari penjualan Perseroan dan 2 perusahaan anak, yakni PT Mitrapack Eramandiri dan PT Cubic Indonesia.
ADVERTISEMENT