Siap-siap! BI Sebut Beli Cokelat Dubai Pistachio Bisa Pakai QRIS

20 November 2024 16:14 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Transkasi QRIS saat membeli Mango Sticky Rice di Thailand. Foto: Ave Airiza Gunanto/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Transkasi QRIS saat membeli Mango Sticky Rice di Thailand. Foto: Ave Airiza Gunanto/kumparan
ADVERTISEMENT
Bank Indonesia (BI) terus memperluas cakupan QR Code Indonesian Standard (QRIS) untuk mendukung kemudahan transaksi lintas negara. Dalam waktu dekat, masyarakat Indonesia bisa membeli Dubai Pistachio yang tengah viral menggunakan QRIS, setelah kerja sama dengan Uni Emirat Arab (UAE) rampung.
ADVERTISEMENT
“Untuk QRIS, nanti bisa beli Dubai Pistachio yang lagi viral, kalau nanti sudah tersambung dengan UAE,” kata Deputi Gubernur BI, Filianingsih Hendarta dalam konferensi pers di Kantor Pusat BI, Rabu (20/11).
Hingga saat ini, layanan QRIS sudah bisa digunakan untuk berbelanja di beberapa negara Asia Tenggara. Misalnya Thailand, Singapura, dan Malaysia.
“Saat ini yang sudah itu tadi bisa beli fish skin di Singapura, lalu beli pad thai di Thailand, lalu beli teh tarik di Malaysia. Jadi tiga ini sudah tersambung,” jelasnya.
Pembeli menggunakan aplikasi Livin' Bank Mandiri untuk membayar dengan QRIS di pasar tradisional di Jakarta, Jumat (8/3/2024). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Tidak hanya dengan UAE, BI juga sedang menjajaki perluasan QRIS ke negara-negara lain. “Yang sedang kita kerjakan saat ini dengan India, Korea Selatan, Jepang, dan dengan UAE. Jadi yang tadi Dubai Pistachio sebentar lagi bisa beli di sana,” tambahnya.
ADVERTISEMENT
Dalam mendukung inisiatif ini, BI menekankan pentingnya edukasi dan literasi bagi pengguna dan merchant di berbagai negara yang menjadi target ekspansi. BI juga akan menggencarkan sosialisasi kepada merchant untuk lebih aktif menawarkan QRIS kepada wisatawan.
“Ke depan kita akan secara targeted akan melakukan literasi dan edukasi untuk mendorong awareness daripada pengguna dan juga merchant. Karena seringkali wisatawan itu tidak paham bahwa dia bisa pakai QRIS-nya gitu ya. Wisatawan Singapura, Thailand, maupun Malaysia dia nggak paham,” ujarnya.