Siap-siap, Harga Daging Sapi Diprediksi Tetap Tinggi Sampai Lebaran

26 Februari 2022 12:57 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penjual memotong daging sapi di pasar Rangkasbitung, Lebak, Banten, Sabtu (26/2/2022). Foto: Muhammad Bagus Khoirunas/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Penjual memotong daging sapi di pasar Rangkasbitung, Lebak, Banten, Sabtu (26/2/2022). Foto: Muhammad Bagus Khoirunas/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Harga daging sapi di dalam negeri sedang melejit menyentuh Rp 160.000 per kg di pasar tradisional. Kenaikan harga daging tersebut diperkirakan tidak bisa langsung turun dalam waktu dekat.
ADVERTISEMENT
Ketua Umum Perhimpunan Peternak Sapi dan Kerbau Indonesia (PPSKI), Nanang Purus Subendro, memprediksi naiknya harga daging sapi berlangsung sampai musim lebaran Idul Fitri mendatang.
“Menurut saya kenaikan harga akan terjadi sampai dengan lebaran. Dan akan sedikit mengalami penurunan setelahnya ketika banyak keluarga peternak menjual sapi atau kerbaunya,” kata Nanang saat dihubungi kumparan, Sabtu (26/2).
Lebaran tahun 2022 diperkirakan jatuh pada awal Mei. Nanang menjelaskan pada periode setelah lebaran masyarakat menjual sapi untuk biaya anak sekolah menjelang awal tahun ajaran baru.
“Kemudian akan naik lagi menjelang hari raya kurban,” ujar Nanang.
Daging sapi di Pasar Wonokromo, Surabaya. Foto: Gabriel John/kumparan
Sementara itu untuk kenaikan harga daging sapi saat ini, Nanang menjelaskan penyebabnya di antaranya adanya kenaikan harga bahan baku pakan yang cukup signifikan. Selain itu, kata Nanang, peternak penyedia sapi kurban saat ini mulai melakukan pembelian sapi bakalan untuk digemukkan, sehingga mendongkrak harga sapi potong.
ADVERTISEMENT
Nanang menuturkan harga sapi impor yang biasa menjadi substitusi sapi lokal juga mengalami kenaikan yang luar biasa. Menurutnya, kenaikan itu turut menggerakkan harga sapi lokal.
“Rantai pasok yang panjang juga punya kontribusi terhadap naiknya harga sapi, tapi bukan penyumbang yang besar karena sebelum ini pun rantai pasoknya sama, tidak mengalami perubahan,” tutur Nanang.