Siap-Siap Konversi Kompor Listrik Akan Dimulai dari Masyarakat Menengah ke Atas

24 Maret 2022 13:23 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral atau ESDM Arifin Tasrif di acara Energy Transitions Working Group (ETWG) 1 Presidensi G20 di Hotel Sheraton Mustika, Kabupaten Sleman, DIY, Kamis (24/3). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral atau ESDM Arifin Tasrif di acara Energy Transitions Working Group (ETWG) 1 Presidensi G20 di Hotel Sheraton Mustika, Kabupaten Sleman, DIY, Kamis (24/3). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
ADVERTISEMENT
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengungkapkan, konversi kompor LPG ke kompor listrik akan dimulai dari segmen masyarakat menengah ke atas.
ADVERTISEMENT
"Memang mungkin kita masuk ke segmen yang memang segmen ini dulu menengah ke atas," kata Arifin dijumpai usai acara Energy Transitions Working Group (ETWG) 1 Presidensi G20 di Hotel Sheraton Mustika, Kabupaten Sleman, DIY, Kamis (24/3).
Dia mengatakan alasan segmen menengah ke atas karena membutuhkan pemakaian listrik yang lebih besar. Meski begitu, segmen tersebut diharapkan bisa mendemonstrasikan pemakaian kompor listrik.
"Ya kan untuk bisa mendemonstrasikan karena memang pemakaian listriknya akan lebih tinggi," katanya.
Kompor listrik Modena. Foto: Modena
Pelunasan pemanfaatan kompor listrik ini dirancang oleh PLN. Arifin menyebut bahwa nantinya tentu akan ada bantuan ke masyarakat, misal saja bantuan unit kompor listrik.
"Ya nanti itu sedang dirancang oleh PLN ya. Entah kompornya yang dibantu ya," bebernya.
ADVERTISEMENT
Sayangnya Arifin, belum mau menyebut skema subsidi terkait konversi ke kompor listrik. Menurutnya skema yang paling tepat dalam konversi ini adalah balancing cost.
"Kemudian secara keseluruhan itu dilihat sektor mana yang memang nanti memang harus mendapatkan bantuan untuk yang bisa lebih ya segmen ke bawah bisa nggak dibantu dengan itu lho dengan balancing cost di PLN. Kita jangan bicara subsidi," katanya.