Siap-siap, Mendag Sebut Harga Daging Sapi Bakal Naik Jelang Puasa dan Idul Fitri

15 Maret 2021 20:40 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pedagang berjualan daging sapi di Los Daging Pasar Ciroyom, Bandung, Jawa Barat, Jumat (22/1). Foto: Novrian Arbi/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Pedagang berjualan daging sapi di Los Daging Pasar Ciroyom, Bandung, Jawa Barat, Jumat (22/1). Foto: Novrian Arbi/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi mengingatkan bahwa harga daging sapi bisa kembali meningkat menjelang puasa hingga Idul Fitri pada Mei mendatang.
ADVERTISEMENT
Menurut Lutfi, kenaikan harga daging sapi tersebut sebagai imbas dari kebakaran hutan yang terjadi di Australia. Seperti diketahui, Australia merupakan negara utama pemasok daging sapi di Indonesia.
“Harga ini akan naik, tetapi mudah-mudahan dengan persiapan Kemendag kenaikan itu bisa lebih dijangkau, karena memang situasi dunia yang tidak menentu,” ujar Lutfi saat konferensi pers virtual, Senin (15/3).
Berdasarkan pantauan harga Kementerian Perdagangan, harga daging sapi paha belakang sebesar Rp 122.246 per kilogram (kg) per 12 Maret 2021, naik 0,96 persen dibandingkan bulan lalu 11 Februari 2021 yang sebesar Rp 121.072 per kg.
Begitu juga tren harian daging sapi yang menunjukkan kenaikan. Pada 10 Maret 2021, harga daging sapi masih Rp 121.918 per kg.
Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi. Foto: Muchlis Jr/Biro Pers Sekretariat Presiden
Lutfi menjelaskan, kebakaran hutan yang terjadi di Australia sejak 2019 itu telah mengganggu stok sapi di Negeri Kanguru tersebut. Biasanya, harga sapi dari Australia hanya USD 2,3-2,8 per kg, saat ini menjadi USD 5 per kg.
ADVERTISEMENT
“Karena harganya tinggi, makanya sampai sini harganya jadi tinggi,” kata dia.
Pemerintah pun melakukan berbagai upaya agar harga daging sapi bisa lebih terkendali. Misalnya dengan membuka keran impor daging sapi dan kerbau dari India dan Brasil.
"Yang sudah kita kerjakan saat ini, yang sudah diimpor adalah daging kerbau impor dari India 80.000 ton, itu ditugaskan Kementerian BUMN kepada Bulog. 20.000 ton dari Brasil kepada Berdikari. Ini tidak ada penugasan untuk RNI," jelasnya.
Eks Dubes RI untuk Amerika Serikat itu menuturkan, penugasan impor daging kerbau dan sapi juga untuk memastikan ketersediaan di Pulau Jawa, terutama di Jakarta. Selain itu juga tercukupi untuk Pulau Sumatera, seperti Aceh.
"Mudah-mudahan (tercukupi) dengan adanya penugasan impor dari kerbau, penugasan impor daging sapi dari India dan Brasil, ditambah mobilisasi daripada stok nasional,” jelasnya.
ADVERTISEMENT
Sementara dari sisi internal, pemerintah berupaya mendorong ketersediaan sapi lokal. Beberapa sapi yang akan digeser adalah dari Jawa Timur dan Kalimantan Barat.
"Pak Dirjen sedang mencoba me-move sapi dari sentra Kalimantan Barat, Jawa Timur, untuk memastikan harga Ramadhan dan Puasa bisa terjaga stabil. Mudah-mudahan dengan persiapan yang dikerjakan kenaikan bisa dijangkau karena situasinya," tambahnya.