Siap-siap! Mulai Pekan Depan Bansos Pangan Beras hingga Telur Meluncur

Karyawan memeriksa stok beras di Gudang Bulog Subdrive Indramayu, Jawa Barat, Rabu (11/3). Foto: ANTARA FOTO/Dedhez Anggara

Pemerintah serentak meluncurkan bantuan sosial (bansos) pangan berupa beras, telur dan daging ayam pada Senin, 11 September 2023. Badan Pangan Nasional menugaskan Bulog untuk penyaluran beras sementara BUMN ID Food dimandatkan menyalurkan bantuan pangan berupa ayam dan telur.

Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi mengatakan Bulog telah menyiapkan 640 ribu ton beras untuk bansos ini dengan sasaran 21,33 juta keluarga penerima manfaat.

"Kemungkinan besar kita launching hari Senin, serentak di seluruh Indonesia kurang lebih 640 ribu ton yang akan disalurkan kepada 21,35 juta KPM," kata Arief di Lottemart Wholesale Pasar Rebo Jakarta Timur, Jumat (8/10).

Di hari yang sama, BUMN ID Food melalui penugasan Kementerian BUMN akan menyalurkan bansos pangan berupa daging ayam dan telur kepada 1,4 juta keluarga risiko stunting (KRS).

"Ini sama-sama penugasan yang kedua. Kalau Bulog 21 juta, yang ini (ID FOOD) 1,4 juta. Karena beras lebih masif," kata Arief.

Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Adi, mengecek kesiapan stok beras untuk bantuan pangan dan SPHP Bulog di Perum Bulog Kanwil DKI Jakarta-Banten, Rabu (19/4/2023). Foto: Bapanas

Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama ID Food, Frans Marganda Tambunan menjelaskan pada Senin pekan depan pihaknya akan menyalurkan bansos pangan tahap kedua ke 7 provinsi di Indonesi.

"Yaitu Sumatera Utara, Banten, Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur, NTT dan Sulawesi Barat. Jumlah KRS 1,4 juta keluarga yang nanti serentak distribusi mulai dengan beras di hari Senin sampai 3 bulan ke depan," kata Frans.

Frans menjelaskan program ini tidak hanya menyasar masyarakat rawan stunting tapi sekaligus upaya BUMN menjamin keberlangsungan usaha para peternak di Indonesia.

Dirut ID FOOD Frans Marganda Tambunan di Hypermart Puri Indah, Rabu (8/2/2023). Foto: Narda Margaretha Sinambela/kumparan

"Karena setiap tahun meraka bisa alami penurunan harga 3-4 kali setahun. Harapan kami dengan program ini mereka dapat kepastian offtaker di mana BUMN hadir sebagai offtaker dan itu kami gunakan untuk bantuan penyaluran program bantuan pangan," pungkas dia.